Mia Raup Rp 10 Juta Perbulan, Renyah Krispinya Kripik Gedebog Pisang

- 27 September 2021, 04:31 WIB
Kripik gedebok pisang produk Munarsih warga Dusun Dengkeng Wetan Rt 01 Rw 05 Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten
Kripik gedebok pisang produk Munarsih warga Dusun Dengkeng Wetan Rt 01 Rw 05 Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Tak pernah terpikirkan dibenak siapa pun, mengolah bonggol gedebog pisang nenjadi cemilan krispi beragam rasa.

Berani berinovasi dan berspekulasi? Munarsih, 50 tahun pionirnya. Ibu rumah tangga warga Dusun Dengkeng Wetan Rt 01 Rw 05 Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini bahkan sukses berwirausaha olahan bonggol gedebog pisang.

Dari kepiawiannya ‘menyulap’ bonggol gedebog pisang menjadi kripik krispi aneka rasa, perempuan yang akrap disapa Mia ini, setiap bulan meraup rupiah tak kurang 10 juta.

Baca Juga: Omset Pengrajin Gerabah Anjlok 50 %, Pemkab Kesulitan Kucurkan Bantuan

Berawal dari kegemarannya membuat beragam kue kering, Munarsih tertarik bereksperimen memanfaatkan bonggol gedebog pisang. Secara kebetulan, di sekitar rumahnya ditemukan banyak bonggol gedebog pisang.

Bonggol gedebog pisang, bagian paling bawah (sebagian tertimbun tanah) batang pisang. Sebagaimana batangnya, sebagian besar masyarakat menganggap tiada manfaatnya bonggol ini.

Setelah buah pisangnya dipanen, batangnya ditebang dan dibuang. Bonggol gedebognya, dibiarkan teronggok hingga membusuk di tanah tempatnya semula tumbuh.

Baca Juga: Bakmi Mbah Darmo, Cita Rasa Khas Mie Godog Tawangsari

“Sebelumnya tak ada yang berminat mengelohnya. Hewan saja tidak mau memakan bonggol gedebog pisang, terlebih manusia” kata ibu dua anak ini, menceritaakan awal mulanya tertarik memanfaatkan barang yang terabaikan. 

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x