Hujan Turun Deras saat Tahun Baru Imlek 10 Februari 2024, Begini Penjelasan Mitos Hujan saat Imlek

10 Februari 2024, 10:24 WIB
Hujan Turun Deras saat Tahun Baru Imlek 10 Februari 2024, Begini Penjelasan Mitos Hujan saat Imlek . (Foto: Zefanya Permata Nindyatama) /

KARANGANYARNEWS - Inilah mitos hujan saat imlek. Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat Tionghoa percaya peruntungan Imlek berhubungan dengan hujan. Begitupula dengan kondisi pas jatuh Tahun Baru Imlek 2024 yang ditandai dengan hujan deras pagi hari pada Sabtu 1 Februari 2024 tadi.

Jika hujan, maka kemakmuran akan terjadi sepanjang tahun ke depan, seperti saat Tahun Baru Imlek 2024 yang jatuh pada Sabtu ini, 10 Februari 2024. Sebaliknya, jika tidak hujan berarti rejeki selama setahun kedepan seret.

Diketahui, penanggalan Tionghoa itu berdasarkan pada bulan atau lunar yang disempurkankan dengan penanggalan matahari atau solar.

 Baca Juga: Mau Bikin Menu Spesial Imlek 2024 kok Bingung, Nah, Ini Dia Resep Sup Baikut Rebung

Itulah mengapa Tahun Baru Imlek setiap tahun jatuh antara tanggal 21 Januari-21 Februari. Pada bulan-bulan itu hujan akan turun dengan intensitas tinggi.

Tahun Baru Imlek sekaligus menandai datangnya musim semi, musim yang dipercaya Masyarakat Tionghoa sebagai musim hoki atau keberuntungan.

Masyarakat Tiongkok atau China  menjadikan hari taya Imlek sebagai momen bersyukur karena datangnya musim semi. Saat musim semi, hasil panen akan melimpah.

Baca Juga: Abaikan Intruksi Gubernur, Warga Solo Nekat Berdesakan Sambut Imlek

Maka dari itu mereka percaya, dengan hujan yang turun jelang musim semi akan membawa kebahagiaan dan keberuntungan ke depan.

Mitos dan kepercayaan hujan membawa keberuntungan ini pun menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dalam tradisi Imlek, masyarakat Tionghoa juga menggelar ritual sembahyang bagi Thian atau tuhan yang maha agung  tepat pukul 00.00 atau pas malam pergantian tahun.

Baca Juga: Kumpulan Story Imlek untuk WA & Instagram Gambar Harimau Tanpa Watermark

Masyarakat Tionghoa meyakini hujan sebagai simbol keberuntungan. Menurut ahli Feng Shui, turunnya hujan saat Imlek pertanda Dewi Kwan Im sedang menyiram bunga Mei Hwa.

Hal itu dimaknai sebagai sebagai turunnya berkah dari langit. Sebab, dalam percayaan mereka, bunga Mei Hwa merupakan bunga yang ditanam Dewi Kwan Im menjelang Imlek.

Mitos hujan sebagai tanda keberuntungan juga berdasarkan sejarah di mana masyarakat Tiongkok sebagai besar adlah petani yang akan diuntungkan dengan hujan.

Sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa juga mempunyai tradisi menggelar ritual yang menentukan apakah saat Imlek turun hujan atau tidak.

Mereka melakukan ritual dengan cara makan onde-onde. Jika saat makan onde-onde tidak turun hujan, maka pada malam pergantian Tahun Baru Imlek atau keesokan harinya dipastikan tidak hujan.

Selama ini mitos yang beredar menyebut hujan sebagai pertanda keberuntungan. Namun, tentu saja mitos soal hujan saat Imlek ini kembali pada keyakinan masing-masing.***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler