Memahami Daur Air untuk Keberhasilan Konservasi Air

29 Maret 2022, 22:17 WIB
Upaya konservasi air harus dilakukan untuk menghindari krisis air bersih /Pixabay

KARANGANYARNEWS - Air menjadi unsur yang sangat vital dalam kehidupan. Karena itulah upaya untuk konservasi air terus dilakukan, agar tidak terjadi krisis air.

Terkait hal ini, memahami siklus daur air merupakan hal utama yang harus dipegang pada saat melakukan gerakan konservasi air.

Hal itu disampaikan oleh embina Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) Pusat, Sri Yunita.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Memilih Sendang Keramat sebagai Tempat Padusan

"Ketika bicara konservasi air, hal utama yang harus dipahami yaitu mengenai siklus daur air," kata Sri Yunita seperti dikutip dari Antara Selasa (29/3/2022).

Sri melanjutkan, paradigma lama menganggap bahwa air hujan yang turun harus secepatnya kembali ke asalnya, yakni sungai atau laut.

Namun, paradigma baru menyebutkan bahwa air yang jatuh ke permukaan bumi harus dapat bertahan lama di pemukiman agar dapat digunakan oleh masyarakat.

Ada lima prinsip yang harus diperhatikan dalam konservasi air, kata Sri. Pertama, reduce atau menghemat penggunaan air. Kedua, reuse atau memanfaatkan kembali air. Ketiga, recycle atau mengolah kembali air yang sudah digunakan.

Baca Juga: Ritual Padusan, Antara Tradisi Pembersihan Diri dan Penyerapan Berkah

Keempat, recharge atau mengisi kembali. Artinya, air hujan langsung masuk ke dalam tanah melalui sumur-sumur resapan. Kelima, recovery atau memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ serta danau.

"Karena recovery atau memulihkan itu memerlukan biaya, daya, dan upaya yang cukup besar, maka prinsip pertama sampai keempat itu yang harus kita utamakan," ujar Sri.

Pada kesempatan yang sama, Sri mengapresiasi pemangku kepentingan termasuk perusahaan yang memiliki komitmen untuk mengedukasi mengenai pentingnya konservasi air, seperti yang dilakukan oleh Suntory Garuda Beverage melalui program Mizuiku.

Baca Juga: Tak Bisa Ikut Padusan di Sendang Keramat, Coba Lakukan ini

Dengan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Departemen Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pendidikan, Mizuiku pada Selasa meluncurkan modul pembelajaran intranet "Petualangan di Mizu Town" agar anak-anak dapat bermain dan belajar mengenai pelestarian air bersih dan lingkungan.

"HPAI kembali dipercaya oleh Suntory untuk menjadi mitra pelaksana program. Mizuiku dipersembahkan untuk gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (PBLHS). Sehingga, Mizuiku akan lebih memperkaya program keadiwiyataan di sekolah," kata Sri.***

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler