KARANGANYARNEWS - Dalam menjalankan prosesi padusan, masyarakat kerap memilih tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat.
Energi positip yang terpancar dari tempat-tempat tersebut, diyakini mampu membuka aura, yang memudahkan kita dalam menyerap berkah di bulan Ramadan.
Padusan sendiri memang menjadi tradisi khas bagi umat Islam setiap menjelang datangnya bulan Ramadan.
Tidak hanya di pulau Jawa, di beberapa tempat lain tradisi serupa juga kerap dilakukan. Semua tak lepas dari tujuan utamanya untuk bersuci, sebelum pelaksanaan ibadah puasa keesokan harinya.
Meski pada dasarnya prosesi padusan bisa dilakukan di mana saja, namun ada kepercayaan di masyarakat, bahwa tradisi ini akan lebih afdol bila dilakukan di sumber-sumber air keramat.
Baca Juga: Ritual Padusan, Antara Tradisi Pembersihan Diri dan Penyerapan Berkah
Sebab dari tempat-tempat khusus tersebut, ada berkah tersendiri yang bisa diperoleh selain berupa kebersihan jiwa dan raga.
Padusan berasal dari kata adus atau mandi dalam bahasa Jawa. Imbuhan Pa di depan kata adus membuat kata padusan bisa dimaknai sebagai tempat untuk adus atau mandi.
Namun dalam konteks tradisi, kata padusan dimaknai sebagai aktifitas mandi yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu waktu tertentu.