Sentilan Gus Baha kepada Orang yang Minta Didoakan Hajinya Mabrur

27 Mei 2022, 18:48 WIB
KH Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha kerap menerima kedatangan calon jemaah haji untuk meminta doa agar hajinya mabrur. (Foto: Dok. Istimewa/NU Online/Suwitno) /

KARANGANYARNEWS - Siapa pun yang menunaikan ibadah ke Tanah Suci pastinya ingin hajinya mabrur. Alhasil, tak sedikit di antara calon jemaah haji meminta doa kepada para kiai agar hajat dan harapannya dapat terkabul.

Terkait itu, KH Bahauddin Nursalim kerap menerima kedatangan calon jemaah haji untuk meminta doa agar hajinya mabrur.

Karenanya, ia pun terlebih dlu menekankan pentingnya pemahaman dan pengetahuan tentang haji ketimbang doa kemabruran hajinya.

Setiap kali kedatangan tamu yang ingin menunaikan haji dan minta doa, Gus Baha, sapaan akrabnya, bertanya lebih dulu, apakah mereka sudah memahami syarat dan rukun haji. Jika belum, ia akan meminta mereka belajar.

Baca Juga: Viral Kecaman Podcast LGBT Deddy Corbuzier, Ini Petuah Bijak Gus Baha

Sowan, katanya, mestinya bukan sekadar meminta doa, namun dibarengi dengan niat untuk menggali pengetahuan.

"Kiai, saya mau haji, syarat rukunnya apa? Kan saya bisa nerangkan," katanya, dikutip dari laman NU Online, Jumat, 27 Mei 2022.

Hal-hal pokok demikian, seperti juga syarat rukun tawaf, sa’i, pengertian miqat, dan sebagainya mestinya didahulukan, meski bukan berarti tidak perlu menerangkan hal-hal sunahnya.

Gus Baha' pun menganalogikan doa haji mabrur bagi orang belum berpengetahuan haji sama dengan mendoakan selamat orang yang belum bisa naik motor.

Baca Juga: Satu Kata Doa Semua Kesulitan Kehidupanmu, Gus Baha; Ucapkan Konsisten dan Istiqomah

"Orang minta didoakan jadi haji mabrur itu seperti orang yang nggak bisa mengendarai sepeda motor, tapi minta didoakan selamat," ucapnya.

Menurut Gus Baha', keselamatan itu bisa diperoleh jika orang tersebut sudah bisa mengendarai motor. Demikian pula haji, bisa mabrur dengan memahami berbagai syarat dan rukunnya.

"Hajinya nggak bisa kok minta didoakan selamat," ujarnya.

Permintaan doa juga sampai ketika Gus Baha' berada di Makkah. Santri-santri Pondok Pesantren Sarang, Rembang juga pernah memintanya berdoa saat berada di Multazam.

Gus Baha dengan tegas menolak, "Moh (nggak mau-red)!"

Baca Juga: Ini Amalan Ibadah Murah dan Mudah Dilakukan Menurut Gus Baha

Gus Baha' yang juga pengajar di pondok tersebut meminta balik kepada mereka untuk mengaji lebih dulu.

Setelahnya, baru ia akan berdoa untuk mereka jika ingat. Kalau pun tak ingat, dirinya tidak berdoa.

"Ngaji dulu. Setelah ngaji, saya doakan kalau ingat. Kalau nggak ya udah," ucapnya.

Akhirnya, mereka pun mengaji kitab Sohih Bukhori kepada Gus Baha' di lantai tiga pukul 02.00 hingga subuh.

Barulah setelah itu, kiai yang kerap kali berpeci hitam dan berkemeja putih itu berdoa kepada Allah untuk mereka.

Baca Juga: Jangan Berhubungan dengan Dunia Gaib, Gus Baha: Anak Keturunanmu Menanggung Akibatnya

Doa yang ia panjatkan bukan soal haji atau keinginan belum terwujud, namun Gus Baha' berdoa agar para santri dapat bermanfaat untuk umat Nabi Muhammad dan mau mengajarkan ilmunya.

"Gusti, semoga anak-anak ini ada manfaatnya bagi umat Rasulullah. Mau mengajar bukan keduniawian," harapnya yang kemudian diamini para santri. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler