Tausiah Hari Ini; Tidak Boros Tapi Jangan Bakhil, Inilah Kiat Ala Rasulullah

31 Mei 2022, 20:45 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

HEMAT, berarti tidak boros. Irit, berarti sangat hati-hati dalam mengeluarkan atau membelanjakan uang.

Dengan hidup hemat, seorang muslim menjadi bersahaja dalam menjalani kehidupan. Karena merasa cukup dengan kenikmatan yang dimiliki, pada gilirannya membentuk pribadi yang bersyukur dan tawadu.

“Sesungguhnya, pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS Al Israa [17]: 27)

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Catat, Inilah Risalah Keutamaan Ilmu dalam Syariat Islam

Pada sisi lain, Islam mengajarkan kepada pemeluknya jangan bakhil. Karena, orang yang bakhil menghalangi dirinya (terasa berat) untuk bersedekah, membuat dirinya menjadi tamak dan rakus.

Biasanya, orang yang boros akan menghabiskan uangnya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Bahkan, sering kali ditujukan untuk maksud-maksud yang lain. Pamer diri, misalnya.

Nabi Muhammad SAW, suriteladan bagi manusia (umat Islam). Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat sederhana. Pernah sahabat Umar Ibnu Khatab RA datang menemui Nabi SAW dan sangat sedih, melihat beliau tidur beralaskan tikar sehingga tanda guratan tikar berbekas di tubuh beliau.

Baca Juga: Wajib Dihindari; Inilah Penyebab Rezeki Mampet, Kendati Rajin Sholat

Umar Ibnu Khatab RA menawarkan permadani untuk alas tidurnya, tapi Nabi Muhammad SAW menolak. Begitu juga ketika makan, beliau memakan hidangannya hingga butir terakhir.

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW datang bergilir kepada Aisyah. Beliau melihat sepotong pecahan kue lalu beliau mengambilnya, mengusapnya, dan memakannya.

Kemudian, beliau bersabda; “Berlaku baiklah kalian kepada serpihan nikmat-nikmat Allah. Jangan kalian menyia-nyiakannya. Jika ia hampir hilang dari suatu kaum, ia kembali kepada mereka.” (HR Al Baihaqi dari Anas bin Malik)

Baca Juga: Ini Amalan Ibadah Murah dan Mudah Dilakukan Menurut Gus Baha

Hadis di atas menganjurkan kita berlaku baik terhadap serpihan nikmat-nikmat Allah, dengan cara memeliharanya dan mensyukurinya.

Sebagaimana firman Allah; “Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7)

Mensyukuri nikmat dengan cara berbuat baik kepada karib kerabat, kepada orang-orang yang membutuhkan, dan memelihara harta kekayaan untuk tidak digunakan terhadap hal-hal yang tidak ada faedahnya.

Baca Juga: Satu Kata Doa Semua Kesulitan Kehidupanmu, Gus Baha; Ucapkan Konsisten dan Istiqomah

Al Ghazali berkata, “Perkara yang sangat berat adalah menghina memuliakan, berpisah setelah bertemu, dan hilangnya nikmat dari suatu kaum lantaran mereka tidak berlaku baik terhadap serpihan nikmat kemudian mereka harapkan nikmat itu kembali kepada mereka.” ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler