Masing-masing tumpeng, lanjut Kadus Stabelan, memiliki makna dan filosofi berbeda-beda. Bahan pembuatannya memang sama, namun bentuk (besar kecilnya) dan penyajiannya yang membedakan.
Selain iring-iringan pembawa belasan jenis tumpeng, diceritakan ada juga yang bertugas membawa obor. Menurut Maryanto, keberadaan obor bermakna filosofi pencerahan permohonan warga masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Primbon Jawa: Inilah 6 ‘Jodoh Pinasti’ Neptu Weton Minggu Legi
Ditemua di tempat acara yang sama, Saris Ketua Rt 04 Dusun Stabelan mengungkapkan rasa syukurnya, karena tradisi Sedekah Tumpung yang tahun lalu tidak dapat dilaksanakan, tahun ini dapat digelar kembali.
“Alhamdulillah semua warga mendukung dan tradisi doa bersama demi keselamatan kami dari pandemic virus corona maupun bahaya bencana erupsi Gunung Merapi,” kata Saris kepada awak media. ***