"Kita ingin kak Paundra jumeneng nata atau sebagai raja, sedangkan Gusti Bhre istilahnya sebagai perdana menteri. Menurut kami, seharusnya penerima tahta pengganti Mangkunegara IX putra pertama,” kata Krisna.
Kepada awak media seusai membacakan surat terbuka dan dukungannya, di Plaza Gelora Manahan, Solo dia jelaskan juga selain pertimbangan anak pertama sebagai pengganti Mangkunegara IX, HKMM juga mempertimbangkan faktor kecakapan Paundra.
Baca Juga: Jawa Tengah Panen Penetapan Warisan Budaya Takbenda Kemendikbud
Disinggung usulan agar Bhre menjadi pendamping atau perdana menteri Pura Mangkunegaran, Bunga menyebut pertimbangan statusnya sebagai putra kedua Mangkunegara IX. Selain itu, juga karena ibunda Paundra sudah bercerai dengan Sri Paduka Mangkunegara.
“Mas Paundra itu kan ibunya sudah bercerai, sehingga ingin dua-duanya dijadikan pemimpin. Karena keduanya cakap dan memang menurut pengetahuan kita peraturannya seperti itu,” katanya.
Bunga menjelaskan HKMM menilai sosok Paundra dan Bhre sama-sama memiliki jiwa kepemimpinan dan pribadi. Mereka ingin suksesi Mangkunagoro IX bisa berjalan baik, dan melahirkan pemimpin yang baik pula. ***