Selain itu, juga dikarekan makin melimpahnya buah kopi hasi perkebunan warga. Itulah yang menspirit sekaligus menginisiasi warga membuka kedai kopi, baik yang dikelola secara individu maupun berkelompok.
Dijelaskan juga, kedai kopi yang sebelumnya kurang banyak pengunjung karena terdampak pandemi Covid-19, terhitung sebulan terakir ini sudah mulai ramai pengunjung lagi.
Baca Juga: Primbon Jawa: Inilah Kiat Mensiasati Aliran Rejeki Minggu Wage
“Tak hanya yang sudah bukak sebelum pandemi Covid-19, kedai kopi yang baru belakangan ini buka juga sudah ramai disinggahi wisatawan dari berbagai daerah,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan pengelola kedai kopi Pajok, Sri Sukamti kepada awak media. Disebutkan, kedai kopinya tidak hanya menyuguhkan kopi racikan warga setempat.
Dari kedai kopi yang dia dirikan, kesejukan dan lanskap elok nan eksotik lereng hingga puncak Gunung Merapi nampak jelas. Termasuk jurang yang menjadi pemisah perkampungan terpencil, Girpasang dengan perkampungan lainnya.
Baca Juga: Surut Pandemi, Pengrajin Kostum Topeng Ireng Lereng Merapi Megeliat Lagi
Sri Sukamti juga mengatakan, selama ini pengelolaan kedai kopi miliknya dilakukan bersama warga di Dukuh Ngringin.
“Alhamdulillah tiap hari pengunjungnya kian ramai, setiap hari mencapai 150-an lebih pengunjung. Ada yang dari Jogja, Solo, dan Sukoharjo,” jelas Sri Sukamti yang juga warga Tegalmulyo. ***