Sebagaimana busur panah, agar anak-anaknya bisa menciptakan suatu kreativitas yang hebat, bagaikan anak panah terlepas dari busurnya. Anak diibaratkan sebagai anak panah, jikalau dilepaskan dari busurnya agar melesat jauh dan bebas mencapai sebuah target yang dia inginkan.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa
Itulah beberapa arti dari kata-kata Khalil Gibran dalam puisinya berjudul “Anakmu Bukanlah Milikmu”. Jika kamu orang tua, apakah sudah bertindak seperti yang dituliskan Khalil Gibran?
Jika kamu di posisi sebagai anak, apa kamu sudah bisa menjadi sebuah anak panah yang bisa terbang bebas sesuai target yang kamu inginkan. Jika masing-masing busur dan anak panahnya belum sebagaimana penafsiran tadi, coba baca sekali lagi puisi karya pujangga Khalil Gibran tadi, bersama anak atau orang tua kalian. ***
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.