Inilah Sederet Fakta Misteri Keajaiban Suara Azan

- 3 Mei 2022, 04:05 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd /dok pribadi/

Namun demikian, ternyata ada juga sekelompok orang yang ‘kurang senang’  dengan seruan azan. Bahkan, tak jarang ada yang marah dan menggugat lantunan azan yang diperdengarkan dari pengeras suara di menara-menara masjid, mushala, atau lainnya.

Mereka merasa terusik dengan lantunan tauhid tersebut. Bahkan, hanya gara-gara pengeras suara yang mereka anggap berlebihan, akhirnya merusak silaturahim di antara umat.

Itulah yang pernah dikemukakan seorang menteri di Maroko, meminta masjid-masjid di negara Muslim itu untuk mengatur waktu kumandang azan.

Baca Juga: Jawaban Taqobbalallahu Minna wa Minkum yang Benar di Hari Raya Idul Fitri

Menurut menteri perempuan yang bernama Nazha Shaqli itu, azan yang dikumandangkan saat waktu istirahat (Subuh) mengganggu para wisatawan.

Namun, permintaan itu ditolak menteri wakaf Maroko yang menyatakan bahwa hal itu merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk memanggil saudaranya agar segera mengerjakan shalat.

”Hanya orang-orang yang telah ditutup telinganya oleh Allah yang merasa terganggu. Apalagi, perbedaan waktu antara satu daerah dan daerah lain tentu tidak memungkinkan azan dikumandangkan secara bersamaan,” terang Ahmad Taufik yang menjabat sebagai menteri wakaf dan agama, Maroko.

Baca Juga: Mentauladani Sikap Kelembutan Namun Tegasnya Rasulullah

Di Indonesia pun terjadi hal serupa, sekelompok umat Islam yang tinggal di sekitar masjid dan mushala juga ada yang merasa terganggu dengan lantunan kalimat tauhid yang diserukan oleh muazin melalui pengeras suara di masjid dan mushala.

Sebuah buku yang ditulis berdasarkan hasil diskusi kelompok anak muda muslim mengenai azan, dengan judul Islam tanpa TOA seolah menyindir para muazin yang melantunkan kalimat tauhid sebagai pertanda waktu shalat.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah