Mentauladani Sikap Kelembutan Namun Tegasnya Rasulullah

- 1 Mei 2022, 15:15 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

ALLAH سبحانه وتعالى berfirman: يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ... التوبة 73  “Wahai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan munafik dan keraslah terhadap mereka…”

Lebih tegas lagi, Allah سبحانه وتعالى berfirman: مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ... الفتح 29

“Muhammad itu utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya tegas terhadap orang kafir dan saling menyayangi sesama mereka…”

Perlu menjadi catatan, bersikap tegas bukan berarti berkata kasar, apalagi berkata kotor. Tegas artinya jelas, pasti, tidak main-main dan tidak pandang bulu.

Baca Juga: Khutbah Sholat Idul Fitri 1443 H; Islamofobia Musuh Bangsa yang Beradab

Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat ada orang yang bersikap tegas, tapi kata-katanya sangat lembut. Sebaliknya ada orang yang kata-kata kasar, tapi sesungguhnya ia seorang yang lembek dan tidak berprinsip.

Jadi, tidak ada talazum antara berkata lembut dengan sikap lembek, antara bersikap tegas dengan berkata kasar.   

Tidak ada yang aneh ketika seorang tokoh, meskipun ia seorang ulama besar dan keturunan Rasulullah, melakukan suatu kesalahan atau kekhilafan. Itu bukti bahwa ia manusia biasa, bukan nabi apalagi malaikat.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x