Menguak Keberuntungan di Balik Sebuah Nama

- 2 Agustus 2022, 23:58 WIB
Ilustrasi seorang ibu hamil sedang memikirkan membuat nama untuk anaknya
Ilustrasi seorang ibu hamil sedang memikirkan membuat nama untuk anaknya /iStockphoto/

 

KARANGANYARNEWS - Di balik arti sebuah nama, diyakini terkandung doa dari orang tua untuk sang anak. Karenanya orangtua akan berusaha mencari kata terbaik untuk nama sang anak

Bagi manusia nama dipandang penting sebagai penanda yang digunakan membedakan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Dan tak hanya itu, ada keyakinan bahwa sebuah nama mengandung doa bagi kehidupan pemiliknya.

Tidak ada catatan yang jelas kapan manusia mulai mengenal nama dalam hidupnya. Namun yang pasti, munculnya nama merupakan refleksi dari kebutuhan manusia untuk mengidentifikasi dirinya.

Akan menjadi permasalahan tersendiri bila sesorang tidak memiliki nama. Mungkin untuk menyebut sosok ‘X’ kita harus membutuhkan waktu beberapa menit guna mendeskripsikan gambaran fisiknya.

Padahal bila memiliki nama, mungkin kita cuma butuh waktu tidak sampai dua detik untuk menyebutnya.

Baca Juga: Manfaatkan Energi Bunga dalam Bach Flower Remedies untuk Solusi Atasi Gangguan Psikis

Begitu pentingnya makna sebuah nama, akhirnya juga menyadarkan orang untuk tidak memberikan nama sembarangan kepada seorang anak.

Hal ini juga telah tercantum dengan jelas dalam Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam pasal 5, dijelaskan bahwa setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.

Dengan nama yang melekat pada diri seorang anak maka kita bisa dengan mudah memanggilnya, dan lebih dari itu, kita juga akan mudah mengetahui latar belakang dari si anak.

Salah satu contoh yang bisa dengan mudah dilihat adalah budaya pemberian nama pada masyarakat Jawa, terutama yang berasal dari keturunan bangsawan/ningrat.

Penambahan kata Raden adalah contoh umum yang paling mudah kita temui. Penambahan nama itu sendiri tentu bukan tanpa sebab. Pembedaan kasta atau status sosial adalah tujuan utama yang memunculkan pemberian nama tersebut.

Ada keinginan dari masyarakat untuk membedakan bahwa mereka yang memiliki tambahan nama tersebut adalah golongan yang dipandang lebih ‘terhormat’ bila dibanding dnegan golongan lainnya.

Baca Juga: Ciri-ciri, Watak, Sifat dan Karakter Wanita yang Punya Tahi Lalat di Bahu Kanan

Karena itulah, agaknya pepatah di atas cukup sesuai untuk meredam permasalahan nama, yang menjadi pembeda identitas status sosial.

Sebab status sosial seperti kasta atau yang lainnya, tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai jiwa serta perilaku seseorang.

Halaman:

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x