Hambali, Otak Bom Bali Akan Diadili Militer AS

- 30 Juni 2021, 08:19 WIB
Hambali yang diduga sebagai dalang terorisme di Asia Tenggara, termasuk Bom Bali 2002. Dia ditahan di penjaraTeluk Guantanamo, Kuba, sejak 2006 dan aka diadili Militer AS Agustus mendatang.
Hambali yang diduga sebagai dalang terorisme di Asia Tenggara, termasuk Bom Bali 2002. Dia ditahan di penjaraTeluk Guantanamo, Kuba, sejak 2006 dan aka diadili Militer AS Agustus mendatang. / Polri/Associated Press

KARANGANYARNEWS.COM- Ingat kasus bom Bali pada 2002? Otak pelaku serangan bom yang menewaskan 202 orang tersebut, Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman  (57), akan diadili Militer Amerika Serikat (AS).

Selain Hambali, dua terdakwa lain, Mohammed Nazir Bin Lep alias Lillie dan Mohammed Farik Bin Amin alias Zubair, juga akan menghadapi dakwaan resmi yang akan digelar di Guantanamo Bay pada 30 Agustus mendatang itu.

Dilansir The Straits Times, saat ini ketiganya dipenjara di pangkalan militer Amerika, Teluk Guantanamo, Kuba. Mereka diduga terlibat dalam pemboman klub malam di Bali tahun 2002, serta serangan bom di Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton Jakarta pada 2003.

Bom Bali pada Oktober 2002 menewaskan 202 orang yang sebagian besar merupakan turis asing, 88 orang di antaranya warga Australia. Sedangkan serangan bom di JW Marriott 2003 menewaskan 12 orang serta melukai 150 lainnya

Militer AS meyakini Hambali adalah dalang dari Jemaah Islamiyah (JI), organisasi yang  dikaitkan dengan Al-Qaeda dan ISIS. JI selama ini terlibat dalam sejumlah serangan teror. Dia diyakini merupakan pemimpin JI di Asia Tenggara.

Hambali ditangkap di Ayutthaya, Thailand, pada 14 Agustus 2003 dalam operasi gabungan AS-Thailand. Dia ditahan beberapa tahun di kamp milik CIA, dan dipindahkan ke penjara Guantanamo pada 2006. Setelah 18 tahun ditahan, Hambali baru akan menjalani dakwaan secara resmi.

Washington Post menyebut Hambali merupakan kunci penghubung antara Jemaah Islamiah dan al Qaeda. Dia dipenjara di Guantanamo untuk memutus hubungan dengan jaringan teroris di Indonesia dan Malaysia.

Lembar dakwaan jaksa militer AS April 2019 mengungkapkan Hambali, Mohammed Nazir Bin Lep, dan Mohammed Farik Bin Amin, telah merencanakan dengan detil pengeboman di Bali dan Jakarta, serta serangkain rencana serangan lain, termasuk menenggelamkan kapal perang AS di Singapura.

Hambali lahir di Cianjur, Jawa Barat, 4 April 1964 dengan nama Encep Nurjaman. Setamat SMA, dia merantau ke Malaysia. Di Negeri Jiran itulah dia mengenal gerakan jihad yang dipimpin Abdullah Sungkar.

Halaman:

Editor: Ganug Nugroho Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x