Network
KARANGANYARNEWS, Para jemaah haji tahun 2021 melaksanakan puncak ibadah haji di Arab Saudi pada Minggu (18/7/2021).
Sekitar 60.000 orang jemaah yang terdiri dari warga Arab serta ekspatriat yang bermukim disana mendapat izin untuk melakukan ibadah haji.
Jumlah ini terlampau lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah jemaah pada tahun 2019 yang mencapai 2,5 juta orang. Namun lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Ini kali kedua pemerintah Arab Saudi menyelenggarakan ibadah haji di masa pandemi dengan peraturan ketat, yakni tidak ada jemaah dari luar diperbolehkan melakukan rukun Islam kelima itu.
Sejak Sabtu (17/7/2021), dengan protokol kesehatan ketat, sebagian kecil jemaah melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah. Ka’bah meruoakan bagunan paling suci yang menjadi kiblat atau arah saat shalat.
Kemudian jemaah melakukan perjalanan menuju Mina sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram Mekah untuk melaksanakan wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah. Lokasi ini merupakan tempat Nabi Muhammad menyampaikan khutbah terakhirnya.
Kerajaan Arab Saudi memastikan keamanan dan kelancaran ibadah haji yang berlangsung setiap tahun. Dimasa pandemi, otoritas Arab membatasi akses masuk jemaah dengan berbagai syarat.
Dilansir Reuters, Jemaah yang boleh melaksanakan ibadah haji harus berusia 18-65 tahun dan telah menerima vaksin Covid-19 secara lengkap serta tidak memiliki penyakit kronis.
Pemerintah Arab Saudi juga telah menyediakan robot penyemprot desinfektan di dalam dan halaman Masjidil Haram. Pembagian botol air zam-zam yang dipompa langsung dari sumur suci Mekah juga dilakukan oleh robot. Hal ini dilakukan untuk membatasi interaksi antar manusia.
