Di Italia Varian Delta Jadi Dominasi

- 31 Juli 2021, 11:31 WIB
Ilustrasi varian delta plus, mutasi Sars-Cov-2.
Ilustrasi varian delta plus, mutasi Sars-Cov-2. /pixabay/The Digital Artist//pixabay/The Digital Artist

KARANGANYARNEWS, Institut Kesehatan Nasional (ISS) Italia menyebut, saat ini varian Delta menyumbang penularan di negara itu sebesar 94,8 persen kasus sedang varian Alpha sebesar 3,2 persen kasus sejak 20 Juli. Data tersebut dirilis Jumat (30/7/2021) waktu setempat.

Berdasarkan survey sebelumnya data per 22 Juni menunjukkan varian Delta hanya menyumbang 22,7 persen kasus. Varian Alpha saat itu lebih tinggi dengan menyumbang 57,8 persen kasus.

"Sangat penting untuk melanjutkan pelacakan kasus secara sistematis dan merampungkan siklus vaksinasi secepat mungkin," kata Kepala ISS, Silvio Brusafeero dalam pernyataan resminya.


ISS mengklaim, survey mereka tidak mencakup semua varian, tapi hanya yang terdeteksi pada hari itu.

Menurutnya, varian Gamma,yang pertama kali ditemukan di Brazil, kini menurun drastis dari 11,8 persen menjadi 1,4 persen kasus di Italia.

ISS juga menunjukkan peningkatan kasus sangat tipis dari varian Beta, yang pertama kali ditemukan Afrika, ditandai dengan pengelakan imun secara parsial.

Varian Delta yang pertama kali ditemukan di India itu kini mendominasi kasus penularan Covid-19 di seluruh dunia. Hal ini memicu kekhawatiran pemulihan ekonomi global, terlebih varian Delta memiliki karakteristik mudah menular dan lebih berbahaya.

Berdasarkan laporan Reuters, Italia mencatat 128.094 kasus kematian Covid-19 sejak wabah itu melanda. Ini menjadi angka tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris dan peringkat delapan di dunia.

Total ada 4,34 juta kasus Covid-19 yang tercatat di Italia.

Hingga Jumat, hampir 59 persen penduduk Italia yang berusia 12 tahun ke atas sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap. Sedangkan 10 persen lainnya masih menunggu dosis kedua.

Editor: Zening Demaringtyas

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah