4 Tradisi Unik Ramadan di Negara Minoritas Islam

- 17 April 2022, 22:32 WIB
4 tradisi unik Ramadan di negara minoritas Islam. Di negara berpenduduk Islam minoritas tetap memiliki kebiasaan unik menyambut datangnya bulan suci. (Foto ilustrasi: Pixabay/AhmadArdity)
4 tradisi unik Ramadan di negara minoritas Islam. Di negara berpenduduk Islam minoritas tetap memiliki kebiasaan unik menyambut datangnya bulan suci. (Foto ilustrasi: Pixabay/AhmadArdity) /

KARANGANYARNEWS - 4 Tradisi Unik Ramadan di Negara Minoritas Islam. Setiap negara di dunia memiliki tradisi Ramadan berbeda-beda. Bahkan, di negara dengan penduduk Islam minoritas sekali pun mereka tetap memiliki kebiasaan unik saat menjalani atau menyambut datangnya bulan suci.

Berikut beberapa tradisi Ramadan di berbagai dunia, dikutip dari Portal Berita Resmi Polri, TribrataNews, Minggu, 17 April 2022.

  1. Tradisi Ramadan di India

Selama Ramadan, warga di India akan berjalan-jalan di kota pada pagi hari meneriakkan nama Allah dan nabi untuk membangunkan umat Islam yang akan sahur.

Baca Juga: Mengenal Jajanan Khas Kesultanan Palembang yang Melegenda

Mereka mulai berkeliling sejak pukul 02.30 pagi waktu setempat dengan membawa tongkat untuk mengetuk pintu dan dinding rumah warga.

Tradisi ini sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Kendati kini jumlahnya berkurang, namun kegiatan tersebut masih banyak dilakukan masyarakat Islam di kota Old Delhi.

2.Tradisi di Roma, Italia

Warga muslim di Roma berasal dari kekaisaran Ottoman, biasa mengumumkan awal dan akhir puasa dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional.

Setiap hari selama Ramadan, mereka akan berbaris di jalan-jalan dan memainkan lodra, drum buatan rumah dilapisi kulit domba atau kambing.

Baca Juga: Primbon Jawa; Catat, Inilah Aura Pemikat Hati Weton Minggu Pon

Keluarga Muslim sering mengundang pemain lodra ke dalam rumahnya untuk memainkan lagu tradisional saat akan berbuka puasa.

  1. Tradisi Ramadan di China

Islam juga merupakan salah satu agama minoritas di China.

Kedatangan Islam di Tiongkok diketahui dimulai pada akhir masa Dinasti Sui, sekira abad ketujuh dibawa saudagar Arab.

Islam kemudian semakin berkembang di negeri itu pada abad ketujuh bersama dengan meningkatnya perdagangan Arab, Tiongkok, dan Persia.

Seperti halnya di negara lain, umat Muslim di Tiongkok juga merayakan kegembiraannya dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Baca Juga: Wajib Direnunghayati, Inilah Pesan Ali Bin Abu Thalib Teruntuk Kita

Bulan puasa Ramadan justru dijadikan sebagai kesempatan umat Muslim China untuk meningkatkan silaturahmi satu sama lain.

Mereka biasanya akan bersama-sama melaksanakan salat lima waktu bersama-sama di masjid-masjid terdekat.

Mereka juga memiliki tradisi untuk saling memberikan makanan ke sesama penduduk Muslim di sana.

Selain itu, umat muslim di China juga memiliki tradisi unik dalam menyambut Bulan Ramadan yang dinamakan dengan Muqam.

Muqam merupakan bentuk tari-tarian dan nyanyian dilakukan muslim Kashgar di China untuk menyambut datangnya Bulan Ramadan.

Baca Juga: Kotak Hampers Ala Sultan, Inilah 13 Cerita Sukses Amin Sutiman

  1. Tradisi MTQ di Korea Selatan

Kendati jumlah muslim di Korea Selatan bisa dibilang sangat sedikit, umat Islam di Negeri Ginseng rupanya memiliki tradisi selama Bulan Ramadan.

Korean Muslim Federation (KMF) rutin mengadakan perlombaan mengaji Alquran (MTQ) setiap Jumat di Bulan Ramadan.

Acara tersebut diadakan di Seoul Central Mosque sebagai upaya mempererat ikatan pertemanan antarumat Muslim di Korea Selatan.

Editor: Andi Penowo

Sumber: TribrataNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x