Penerbangan Internasional Dibuka, Jokowi Pastikan Kesiapan Seluruh Aspek di Bali

9 Oktober 2021, 23:33 WIB
Pemerintah telah memutuskan akan membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 14 Oktober 2021 (Foto Ilustrai: Pixabay/JESHOOTS-com) /

KARANGANYARNEWS - Pemerintah telah memutuskan akan membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 14 Oktober 2021 mendatang. Pembukaan penerbangan internasional ini merupakan bagian dari upaya membuka kembali aktivitas ekonomi Bali.

Pembukaan aktivitas ekonomi Pulau Dewata ini sangatlah penting, mengingat sumber utama penghasilan masyarakat berasal dari sektor pariwisata.

Oleh karenanya, menjelang pembukaan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkannya dengan baik.

Hal itu disampaikan presiden ketika memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar, Jumat (08/10/2021) siang.

Baca Juga: Ini yang Ditunggu! Pemerintah Arab Saudi Akhirnya Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia

“Kita harus siapkan secara detail infrastruktur sehingga wisatawan datang, tetapi Covid-19-nya tetap terkendali,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Presiden juga minta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menunjukkan kesiapannya.

“Kita tunjukkan bahwa kita mampu mengelola, mampu mengendalikan dengan manajemen yang ada di lapangan,” imbuhnya.

Pada masa pandemi ini, wisatawan yang datang ke Bali sangat menurun jumlahnya.

Tercatat, jumlah wisatawan asing menurun hingga 97 persen, jumlah wisatawan Nusantara menurun 27 persen, dan tingkat hunian kamar hotel di bawah 20 persen.

Selain itu, Jokowi meminta agar pengalaman-pengalaman negara lain dalam menghadapi Covid-19 turut dipelajari, termasuk pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Disiplin protokol kesehatan itu sangat menekan angka penyebaran Covid-19,” kata dia.

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah Keiklasan Ketedudan Hati Neptu Weton Sabtu Pon

Berdasarkan pengalaman beberapa negara, vaksinasi merupakan hal penting yang harus dijalankan.

Di beberapa negara, saat kasus aktifnya sudah mulai menurun dan aktivitas ekonomi dibuka, namun tidak diimbangi kecepatan vaksinasi, telah mengakibatkan kasus melonjak, diiringi kenaikan angka kematian.

Sebaliknya, di negara tingkat vaksinasinya tinggi, ketika aktivitas ekonomi dibuka, angka kasus kematiannya masih tetap rendah.

“Jadi artinya apa? Vaksinasi itu sangat menentukan,” ucap Jokowi.

Per 8 Oktober 2021, vaksinasi di Provinsi Bali sendiri telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua.

Kendati demikian, Kepala Negara meminta Pangdam dan Kapolda setempat untuk terus mendorong angka vaksinasi di beberapa wilayah meningkat sebelum 14 Oktober.

Baca Juga: Jejak Kebo Kanigoro (3), Guru Spiritual dan Kesaktian Jaka Tingkir

“Kita harapkan nantinya setelah tanggal 14 [Oktober] itu dibuka, yang paling penting itu testing dan tracing-nya betul-betul dikerjakan secara maksimal. Terutama yang merah-merah itu agar diperbaiki, misalnya testing rerata mingguan di Bangli 57 persen, di Karangasem 34 persen, dinaikkan,” papar Jokowi.

Tracing-nya juga sama, yang masih merah merah agar dinaikkan. Ini menurut saya hanya sentuhan kecil-kecil, tapi memang perlu dilakukan kalau kita sudah buka,” tambahnya.

Melihat situasi itu, presiden optimistis dan berani untuk memutuskan pembukaan penerbangan internasional ke Bali.

“Nanti secara teknis akan disampaikan oleh Pak Gubernur dan dari Pak Menko. Tapi intinya, kita harus menyiapkan infrastrukturnya, infrastruktur kesehatannya, dan tanggal 14 [Oktober] itu betul-betul dibuka, itu siap betul. Kalau dari sisi vaksinasi sudah enggak ada masalah,” tandasnya. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler