Sharing dan Business Matching Kadin Karanganyar Meriah, Senang-Senang Dan Dapat Ilmu

- 16 Oktober 2021, 08:08 WIB
Peserta sharing dan business matching Kadin Karanganyar tengah menikmati wisata naik jip di Tawangmangu, lereng Gunung Lawu Karanganyar.
Peserta sharing dan business matching Kadin Karanganyar tengah menikmati wisata naik jip di Tawangmangu, lereng Gunung Lawu Karanganyar. /Langgeng Widodo/

Kalau usaha sudah besar, bikinlah sebuah sistem, bikin SOP. Angkatlah seorang direktur untuk memimpin perusahaan yang dibangun dan pemilik tinggal mengawasi. Menurut Joko Sutrisno, kalau pemilik usaha masih terlibat dalam hal-hal yang bersifat teknis dalam menjalankan usaha, berarti dia bukan pelaku bisnis sejati, belum profesional.

"Lebih baik kita untung enam juta rupiah tapi kita bisa istirahat dan bisa berpikir soal pengembangan usaha dari pada untung sepuluh juta rupiah tapi kita masih ribet kesana kemari ikut melayani," kata Joko Sutrisno yang juga tercatat sebagai Direktur ICSB Jawa Tengah itu.

Dikatakan, ada tiga pendapatan yang bisa diperoleh pelaku bisnis. Yakni, aktif income, pasif income, dan portofolio income. Aktif income didapat jika pemilik perusahaan masih terlibat atau aktif di perusahaan yang miliknya, karena dibayar. Pasif income didapat dari perusahaan miliknya, tanpa harus bekerja di perusahaan. Dan portofolio income diperoleh di luar dari usaha yang dijalankan, misalnya dari kenaikan harga tanah.

"Salah satu lahan yang saya jadikan tempat usaha, semula saya beli harganya hanya Rp 3,5 juta. Tapi kini melesat, harganya menjadi Rp 15 juta per meter persegi. Karena itu, saya pesan pada teman-teman, usahakan lahan yang dijadikan tempat usaha itu milik sendiri. Selain memperoleh aktif income dan atau pasif income, kita juga akan mendapatkan portofolio income," kata dia.

Usai mendengar "dongeng" Joko Sutrisno, peserta sharing dan business matching Kadin Karanganyar menikmati wisata naik jip menelusuri lereng Gunung Lawu yang terjal membelah sungai menuju Kebun Anggrek yang berlokasi di Desa Nglurah Tawangmangu. Di situ, mereka juga mendengar sharing kisah sukses pemilik kebun dalam budidaya anggrek hingga berhasil berjualan ke mana-mana serta menarik wisatawan melihat-lihat kebun anggrek yang luas.

Dari sharing dua pengusaha sukses di Karanganyar itu diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, terutama para pengurus Kadin yang mengikuti kegiatan sharing business itu. "Sebenarnya yang namanya bisnis itu sama saja di mana-mana, contoh mencontoh. Tinggal kita bisa mengembangkan atau tidak," kata Joko Sutrisno.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x