KARANGANYARNEWS-Digital Marketing perlu dimasukan dalam kurikulum lokal, baik di sekolah maupun perguruan tinggi.
Usulan itu disampaikan Kus Baroto dalam seminar bertajuk "Membangun Kolaborasi dari para Pemangku Kepentingan untuk Memajukan Pendidikan" di Tawangmangu, baru baru ini
Seminar yang diselenggarakan Dewan Pendidikan Karanganyar itu dihadiri tokoh- tokoh dari berbagai yayasan pendidikan, KADIN, APINDO, HIPMI, PGRI, DPRF, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pariwisata.
"Tidak hanya teknologi produksi, digital marketing juga perlu diajarkan. Dengan kemampuan ini, generasi muda.bisa membantu UMKM dalam mengembangkan pemasaran," kata Kus Baroto, yang tercatat sebagai pengurus ICSB dan pengurus Kadin Karanganyar.
"Di samping akan menjadi pendapatan pribadi sekaligus akan membantu pemerintah mengatasi pengangguran, secara langsung digital marketing juga akan menstimulasi peningkatan produksi komoditas yang diproduksi."
Ketua Kadin Karanganyar Joko Sutrisno mengatakan, komunikasi antara dunia pendidikan dan Kadin Karanganyar perlu lebih ditingkatkan lagi.
Menurut dia, link and match antara kebutuhan industri dan pelaksanaan kurikulum di sekolah dan perguruan tinggi vokasi telah berjalan.
Kerja sama dengan Kadin dan Apindo juga telah berjalan, antara lain melalui program teaching factory, hanya saja perlu diintensifkan. Semua itu untuk mengatasi angka pengangguran di Karanganyar yang tercatat masih di atas 5 persen.
"Profesi-profesi yang masih terbuka luas dan dibutuhkan perlu lebih di difokuskan dalam mempersiapkan generasi muda," kata Joko.