Network
KARANGANYARNEWS-Aktor kondang Slamet Rahardjo Djarot meresmikan gedung teater Teater Bhinneka Tunggal Ika Karanganyar, Jumat (25/2/2022) malam. Didampingi Bupati Karanganyar Juliyatmono, Slamet Rahardjo menggunting pita.
"Ini pasti ada maksud tertentu, kenapa saya diminta untuk menggunting pita dan bukan bupati sendiri. Ternyata maksud bupati, nantinya saya harus datang ke sini lagi usai meresmikan Gedung Teater Karanganyar ini," kata Slamet Rahardjo.
Dalam kesempatan itu, Slamet Rahardjo habis-habisan memuji Gedung Teater Karanganyar yang arsiteknya bergaya milenial itu. Dengan gaya arsitektur begitu, itu memperlihatkan bupati tidak egois, tidak menuruti kemauan atau selera sendiri.
Tapi Gedung Teater Karanganyar itu memang diperuntukan bagi kalangan milenial. Slamet Raharjo yakin, nanti akan banyak anak anak datang ke gedung teater untuk berfoto selfie dan memberi komentar, wah kalau ini aku banget.
"Dengan gedung ini, kita tanamkan anak-anak kita untuk mencintai budaya sendiri. Anak-anak memang harus belajar teknoligi agar jangan sampai ketinggalan, tapi anak-anak juga jangan sampai meninggalkan budaya sendiri," kata Slamet Rahardjo.
Pada anak-anak teater dari berbagai sekolah di Karanganyar yang pentas ketoprak malam itu, Slamet Raharjo memberi wejangan, kenapa dirinya masih cinta dan masih bergelut dengan teater meski usianya sudah 73 tahun.
Menurut kakak kandung seniman Eros Jarot tersebut, teater itu sederhana tapi penting. "Kenapa penting, karena teater itu memberi magna dari setiap kehidupan sehari-hari yang kita lihat dan kita rasakan. Teater itu isinya sanepa, firasat," kata dia.
"Siapa pun kamu, jadi seniman itu harus nyawiji, bersatu dengan orang lain. Sebab tanpa orang lain, kamu bukan siapa-siapa," kata Slamet Rahardjo yang berjanji akan kembali ke Karanganyar.
Sementara itu dalam peresmian, sejumlah siswa yang tergabung dalam kelompok teater dari berbagai sekolah di Karanganyar itu mementaskan ketoprak dengan lakon Tiji Tibeh, mati siji mati kabeh, mukti siji mukti kabeh (mati satu mati semua makmur satu makmur semua).
