Ceramah Tausiah: Risalah Memaksakan Perjodohan Kepada Budaknya

29 Juni 2022, 17:17 WIB
Ceramah Tausiah Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. /dok pribadi/

Oleh |.| Ustadz Moch Isnaeini

KISAH hidup Khansa binti Khadzdzam yang dilansir dalam ceramah tausiah  KaranganyarNews.com sebelumnya, mengingatkan kepada kisah seorang sahabat wanita Rasulullah SAW.

Bedanya, dalam ceramah tausiah sebelumnya yang berjudul; ‘Syariat Jodoh Dipaksakan Orang Tua, Menurut Rasulullah’, Khansa binti Khadzdzam dipaksa menikah oleh ayahnya sendiri.

Sedangkan dalam ceramah tausiah hari ini, perempuan yang dipaksa menikah dengan laki-laki yang tidak disukainya seorang budak, Barirah namanya. Sedangkan yang memaksa menikah, adalah tuannya.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Syariat Perjodohan Dipaksakan Orang Tua, Menurut Rasulullah

Sebagaimana dilansir dalam ceramah tausiah sebelumnya, “Sejak dini Islam memang telah memberikan kebebasan kepada kaum wanita; Baik kebebasan menentukan calon suami, kebebasan berpendapat, dan sebagainya,” tulis Muhammad Ibrahim Salim dalam bukunya Nisaa Haulaur Rasul SAW.

Maka tak berlebihan jika dikatakan, dalam hal kebebasan berpendapat,  sebenarnya syariat Islam lebih mendengarkan pendapat kaum wanita daripada kaum laki-laki.

Menurut Muhammad Ibrahim Salim, kisah hidup Barirah hampir sama dengan Khansa. Barirah adalah seorang Habasyah (budak wanita berkulit hitam dari Ethiopia). Tuannya bernama Utbah bin Abu Lahab yang mengawinkannya dengan seorang budak dari Maghirah.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Waspadai, Ada Setan Dibalik Kerisauhan Masa Depan Kita

Sebenarnya, Barirah tidak rela dijodohkan dengan budak tersebut seandainya dia berhak menolak. Hal itu diketahui oleh Aisyah. Maka, dibelilah Barirah dan dibebaskannya. Setelah bebas, Rasulullah SAW berkata, Kamu telah berhak atas dirimu. Maka, kamu  bebas memilih.

Pada saat yang sama, sang suami yang ternyata membuntuti Barirah menangis dan memelas kasihnya. Namun, Barirah tidak menghiraukannya. Melihat hal

itu, Nabi SAW berkata kepada para sahabat, Tidakkah kalian takjub akan kebesaran cinta suaminya meskipun istrinya begitu membencinya.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Jangan Pernah Risaukan Masa Depan

Rasulullah SAW lalu berkata kepada Barirah, Takutlah kepada Allah. Sesungguhnya, dia adalah suaimu dan bapak dari anakmu. Barirah berkata, Apakah baginda Rasul menyuruh saya? Rasulullah menjawab, Aku cuma menyarankan.

Barirah lalu berkata, “Kalau begitu, saya tidak ada kepentingan dengannya.” Demikian risalah syariat Islam menghormati kaum perempuan, bahkan memaksakan perjodohan terhadap budaknya pun tidak diperbolehkan, terlebih kepada buah hatinya sendiri. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler