KARANGANYARNEWS – Catat dan waspadai, inilah tingginya sensitifitas perasaan dibalik misteri Khodam Gelang Alaskir pelindung kelahiran neptu weton Senin Pahing, menurut Primbon Jawa.
Sebagaimana disebutkan dalam Primbon Jawa, setiap neptu weton kelahiran seseorang dikarunia Khodam pendamping dan pelindung Neptu weton Senin Pahing, disebutkan dikaruniai misteri Khodam Gelang Alaskir.
Khodam yang dikait-kaitkan dengan hal-hal berbau mistis, klenik, dan tahayul oleh sebagian besar masyarakat menurut etimologi dari kosa kata bahasa Arab yang artinya pembantu, penjaga, pelindung, pendamping, dan pengawal khusus seseorang.
Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu menyebutkan, dalam spirit spiritual reliqius budaya Jawa Khodam dianggap dan disebut ‘perewangan’, aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang membantu manusia dalam urusan tertentu.
Secara ilmiah, Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak laih, ada juga tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.
“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Astrologi Jawa Melenial’ tadi.
Baca Juga: Ditaqdirkan Kaya Raya dan Tajir Melintir, 5 Neptu weton Ini Dikarunia Khodam Uang
Penentuan sebutan Khodam yang melindungi seseorang sejak terlahir, berdasarkan hasil hitungan rumus logika matematik dalam Primbon Jawa, sesuai neptu weton kelahiran masing-masing.
Menurut hasil hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, kelahiran neptu weton Senin Pahing memiliki lambang bilangan (13). Jumlah ini, didapatkan dari penambahan simbul angka neptu hari Senin (4) dan neptu pasaran Pahing (9).
Disebutkan, kelahiran hari pasaran atau neptu weton Senin Pahing yang memiliki jumlah lambang bilangan (13), didampingi dan dilindungi misteri Khodam Gelang Alaskir.
Baca Juga: 6 Jodoh Weton Minggu Legi: Pilih Salah Satu, Dijamin Melimpah Rejeki dan Tak Mungkin Ingkar Janji
Karena Khodam pendamping dan pelindungnya itulah, watak kepribadian kelahiran Senin Pahing cenderung suka mengintervensi namun tidak suka diintervansi orang lain.
Disebutkan Ki Buyut Lawu, pendiriannya kukuh dan kekeh sehingga tidak mudah mempercayai dan terpengaruh omongan orang lain. Selain itu, perasaannya sangat sensitif, mudah sekali tersinggung terlebih jikalau terusik harga dirinya.
Kepada pemilik kelahiran hari pasaran Senin Pahing, disarankan selalu waspada dan senantiasa dapat mengendaalikan diri agar tingginya sensitivitas perasaannya tidak berujung mencelakakan dirinya.
Baca Juga: Weton Sabtu Kliwon: Dijamin Meraup Limpahan Rejeki, Pilih Karir Profesi Berikut Ini
Dibalik sederet karakter atau watak kepribadian yang cenderung negatif tadi, Khodam Gelang Alaskir yang mendampingi dan melindunginya juga membawa aura spiritual positif.
Diantaranya kelahiran neptu weton Senin Pahing rajin beribadah dan atau menjalani laku spiritual reliqius, bercita-cita setinggi langit disertai ketekunan bekerja dan tidak suka menghambur-hamburkan uang dari hasil jerih payahnya.
Khodam Gelang Alaskir, disebutkan juga menspirit karakter atau watak kepribadian kelahiran hari pasaran Senin Pahing rela menolong tanpa pamrih kepada siapa saja yang membutuhkan uluran tangannya.
Baca Juga: Hitam Putih Karakter Weton Sabtu Kliwon, Dibalik Misteri Khodam Macan Putih
Namun demikian, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.
Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika mate matik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keterpurukan nasib dalam kehidupan tidak menimpa kita.
Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Dibalik Misteri Sangar Waringin, Weton Sabtu Kliwon Rawan Terpancing Luapan Emosi
Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) tadi. ***