Menentukan Hari Baik Menikah Menurut Islam, Bolehkah Pilih Tanggal dan Bulan?

24 Mei 2023, 23:49 WIB
Menentukan hari baik menikah menurut Islam, bolehkah pilih tanggal dan bulan. Pernikahan menjadi momen sakral bagi setiap pasangan yang akan menjalaninya. (Foto ilustrasi: Pixabay/Forium) /

KARANGANYARNEWS Menentukan Hari Baik Menikah Menurut Islam, Bolehkah Pilih Tanggal dan Bulan? Pernikahan menjadi momen sakral bagi setiap pasangan yang akan menjalaninya. Karenanya, tak heran jika menjelang mengucap janji suci, calon pengantin mencari hari atau tanggal baik untuk menikah.

Pertanyaannya, bagaimana pandangan Islam terkait menentukan hari atau tanggal baik untuk melangsungkan pernikahan?

Perlu dipahami, sejatinya di dalam Islam sah atau tidaknya pernikahan bukan karena waktu berlangsungnya, apakah berkaitan dengan jam, hari, tanggal, bulan, atau pun tahun.

Mempercayai hari baik untuk melangsungkan pernikahan sama artinya dengan percaya ramalan yang dilarang dalam agama.

Baca Juga: Misteri Jumat Kliwon dan Tanggal 13 dalam Pandangan Islam, Benarkah Membawa Petaka?

Sah atau tidaknya pernikahan dalam Islam ditentukan pada terpenuhinya syarat atau rukun nikah, yakni ada mempelai pria dan wanita, lafaz ijab qobul, ada saksi, dan ada wali dari pihak wanita.

Ya, di dalam Islam tidak mengenal penentuan hari baik untuk menikah, namun yang ada adalah waktu-waktu terbaik untuk melangsungkan pernikahan dengan mengikuti jejak-jejak Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Ada beberapa bulan baik untuk menikah mencontoh waktu pernikahan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Baca Juga: Hari Lahir Jumat Kliwon: Watak dan Pekerjaan yang Cocok Menurut Primbon Jawa

Seperti diketahui, Nabi Muhammad memiliki beberapa istri. Rasulullah pernah melangsungkan pernikahan pada Muharram, Safar, Rabiul Awal, Syawal, dan Zulkaidah.

Muharram dan Zulkaidah termasuk dua dari empat bulan dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Menurut sejarah Islam, Rasulullah menikah dengan Ummu Habibah dan Shafiyyah pada Muharram.

Nabi Muhammad juga menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali bin Abi Thalib pada Safar. Sementara pada Syawal, Nabi Muhammad menikahi Aisyah.

Baca Juga: Foto Seram Penampakan Siluman Kaligedhang Klaten, Disebut Ritual Pesugihan

“Rasulullah SAW menikahiku pada Bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di Bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jikalau suami melakukan malam pertama di Bulan Syawal.” (HR. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)

Masih dalam catatan sejarah Islam, Rasulullah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid pada Rabiul Awal.

Nabi Muhammad juga memilih Zulkaidah untuk melangsungkan pernikahan dengan Zainab binti Jahsyi dan Maimunah binti Al-Haris

Menurut pendapat ulama, Dzulhijjah menjadi bulan baik untuk menikah karena memiliki dua keistimewaan. Pertama, Dzulhijjah masuk dalam Hari Iduladha. Kedua, Dzulhijjah termasuk bulan haram.

Kendati demikian, dalam Islam tidak mengenal bulan baik atau tidak baik untuk melangsungkan pernikahan. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler