KARANGANYARNEWS - Salah satu Hari Suci yang dirayakan umat Hindu adalah Hari Raya Galungan, yang pelaksanaannya dilakukan setiap enam bulan sekali atau enam bulan kalender Bali yaitu 210 hari sekali, tepatnya pada Budha Kliwon Dungulan, yang tahun ini jatuh pada Rabu (8/6/2022).
Penjadwalan ini didasari atas perhitungan kalender Pawukon, yakni kalender yang penghitungannya atas dasar daur hari Wuku dan Wewaraan.
Berikut 13 pemahaman tentang Hari Raya Galungan, yang disarikan dari laman phdi.or.id.
1. Durgha Puja
Perayaan mirip perayaan Galungan, yang digelar di India, dinamakan Durgha Puja, Nawa Ratri atau Vijaya Dasami, yang dilaksanakan sesuai sistem kalender India yaitu Surya Candra Pramana, pada Sasih Katiga atau sekitar bulan September - Oktober.
2. Sumber Sastra
Ada sumber sastra yang menjadi rujukan pelaksanaan hari raya Galungan, yakni pertama Kidung Panji Malat Rasmi, kedua Kitab Pararaton, ketiga Kitab Usana Bali, yang berisi Mitologi Peperangan Bhatara Indra Melawan Prabhu Maya Denawa, dan keempat , Lontar Sri Jaya Kasunu, berisi tentang Mitologi Ajaran / Nasihat Bhatari Durga untuk Prabhu Sri Aji Jaya Kasunu menjadi raja Bali.
3. Arti Kata Galungan
“Galungan” berasal dari kata “galung” yang berarti perang atau pertarungan, dimana Galungan jatuh pada Wuku Dungulan.
4. Wuku Dungulan