Dalam acara yang sama, Ketua Komunitas Glamping Sastra Indonesia, Nia Samsihono mengatakan, kegiatan ini akan ditradisikan setiap tahun sekali di Baturaden.
Tahun lalu, menurutnya berlabel Kemah Sastra Indonesia. Nia Samsihono mengungkapkan terima kasih atas dukungan Pemkab Banyumas, baik tahun ini maupun tahun lalu, meskipun tidak harus berupa dana.
Baca Juga: Bedah Buku ‘Sunan Kuning’ Menandai Deklarasi Satupena Jateng
“Kami juga berterima kasih kepada para sastrawan yang berpartisipasi dan berkontribusi pada kegiatan ini. Kegiatan ini dapat terselenggara atas kerja sama yang baik antara panitia, narasumber, dan peserta,” demikian Dyah Tinggeng, sekretaris panitia menambahkan.
Sementara Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah, Gunoto Saparie berharap acara Glamping Sastra selain menjadi ajang silaturahmi, tukar informasi, dan memperluas jejaring, juga dapat meningkatkan wawasan dan orientasi peserta.
Dalam acara yang sama, Hadi Supeno yang menjadi editor buku ‘Spirtualitas Kata Ahmad Tohari’ mengungkapkan rasa syukur sekaligus kegembiraannya, dapat meluncurkan buku suntingannya dalam Glamping Sastra 2022.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa
Dia merasa mendapatkan inspirasi dan semangat baru bertemu para sastrawan, baik yang telah dikenal secara langsung maupun yang sebelumnya hanya dikenal karya dan namanya. ***