Tak hanya berkorban hewan piaraan, sebagaimana disyariatkan dalam setiap ibadah Idul Adha. Termasuk juga, berkorrban atau 'membunuh' perasaan egosentrik, keangkuhan, kesrakahan, dan perasaan kepemilikan mutlak atas segala sesuatu yang kita punyai.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Secangkir Kopi
Karena hakekatnya seluruh umat manusia, termasuk Nabi Ibrahim AS tak lebih hanya pemilik sementara dari segala sesuatu yang telah didapatkannya. Pemilik utama dan pemilik yang sesungguhnya, tak lain Allah Sang Maha Pencipta dan yang menganugerahkan kepada hamba-Nya. ***
Kustawa Esye |.| Pimpinan Redaksi KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com dan Ketua Komunitas Kia Damar Sesuluh (Spirit Reliqious, Cultural & Education) di Padepokan Redi Mahendra, lereng Gunung Lawu.