Network
Secara harfiah artinya pembantu, penjaga, pelindung dan atau pengawal khusus yang mendampingi seseorang. Dalam tradisi spiritual masyarakat Jawa, Khodam lebih populer disebut Perewangan.
“Aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang mendampingi dan melindungi manusia semenjak terlahir ke dunia,” kata Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu.
Baca Juga: 6 Jodoh Pinasti Weton Rabu Wage, Tak Pernah Ingkar Janji dan Akan Melimpah Ruah Rejeki
Secara ilmiah, menurutnya Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak lahir, ada juga yang tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.
“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Melenial’ tadi.
Sedangkan Khodam yang mendampingi dan melindungi sejak lahir, sebutan dan penamaannya dapat dideteksi dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton kelahiran seseorang.
Baca Juga: Weton Rabu Wage: Berbakat Jadi Spiritualis, Inilah Misteri Khodam Sunan Kalijaga Pelindungmu
Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.
Menurut Ki Buyut Lawu, hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa neptu weton atau hari pasaran Minggu Pon jumlah lambang bilangannya (12). Didapat dari penambahan simbul angka Hari Minggu (5), ditambah Pasaran Pon (7).
Selain dilindungi Khodam Raden Kian Santang, kelahiran Minggu Pon juga memiliki aura spiritual Cakra Bumi dan Cakra Langit. Hari Minggu dinaungi Cakra Bumi, Pasaran Pon dibawah naungan Cakra Langit.
