“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Melenial’ tadi.
Sedangkan Khodam yang mendampingi dan memayungi setiap hari pasaran, sebutan dan penamaannya dideteksi atau diketahui dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, berdasar hitungan penanggalan Jawa.
Baca Juga: Kaesang dan Erina Nikah, 16 Ribu Porsi Makanan Gratis Disediakan di CFD Solo
Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.
Neptu weton Sabtu Kliwon, menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa berlambang bilangan (17), didapatkan dari penambahan simbul angka hari Sabtu (9) ditambah lambang bilangan pasaran Kliwon (8).
Hari pasaran Sabtu Kliwon yang jumlah lambang bilangannya (17), selain dipayungi Khodam Cakra Mahkota Bumi juga dilindungi Khodam Cakra Mahkota Langit.
Baca Juga: Kaesang Nangis saat Sungkeman dan Siraman, Jokowi dan Iriana Sampaikan Pesan Menyentuh
Neptu weton Sabtu Kliwon, sebagaimana dijelaskan dalam Primbon Jawa dikaruniai kekuatan aura spiritual teristimewa. Salah satu diantaranya, kekuatan tidak kasat mata Paku Bumi teruntuk menstabilkan atau menyeimbangkan aura spiritual positif dan aura spiritual negatif di muka bumi.
“Karakter neptu weton Sabtu Kliwon yang dinaungi Khodam Cakra Mahkota Bumi selain lemah lembut hati maupun perasaannya, juga dermawan, ringan tangan dan iklas membantu saudara serta temannya yang dilanda kesusahan,” kata dia.
Namun demikian, Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu menyebutkan, terkait nasib keberuntungan seseorang merupakan misteri kehidupan yang tidak bisa diungkap secara akurat melalui perhitungan neptu weton ini.