Weton Rabu Pahing: Inilah Sakralnya Hari Kelahiran Dibalik Misteri Cakra Mahkota Jantung

- 15 Februari 2023, 08:35 WIB
Misteri Cakra Mahkota Jantung yang menaungi kelahiran neptu weton Rabu Pahing menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa
Misteri Cakra Mahkota Jantung yang menaungi kelahiran neptu weton Rabu Pahing menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa /Pixabay/ Tumisu/

KARANGANYARNEWS – Tak banyak yang tahu, kelahiran neptu weton Rabu Pahing menurut Primbon Jawa dikategorikan hari pasaran paling sakral dan penuh misteri.

Wajib diketahui dan dicatat, Inilah jawabnya kenapa neptu weton yang memiliki lambang bilangan (16) ini disebutkan hari pasaran paling sakral dan penuh mister?

Sebagaimana diketahui, hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa hingga sekarang masih diyakini sebagian besar masyarakat yang berlatar adat tradisi dan budaya Jawa, teruntuk menguak berbagai aspek aspek kehidupan.

Baca Juga: Dibalik Misteri Khodam Nyai Ratu Kencana, Inilah Pelet Penjerat Hati Wanita Kelahiran Weton Rabu Pahing

Baik terkait watak atau karakter kepribadian seseorang, kesesuaian karir profesi, kecocokan jodoh atau pasangan hidup maupun pasang surutnya aliran rejeki sesuai neptu weton atau hari pasaran kelahiran seseorang.

Hitungan rumus logika matematik dalam Primbon Jawa ini, didasarkan atas lambang bilangan masing-masing hari pasaran yang sering disebut juga saptawara dan pancawara.

"Saptawara terdiri tujuh hari masing-masing hari Ahad (Minggu), Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sementara pncawara terdiri lima pasaran masing-masing Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon," terang Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu. 

Baca Juga: Wajib Tahu: Inilah Hitam Putih Karakter Weton Selasa Legi, Dibalik Misteri Lakune Geni

Kelahiran neptu weton Rabu Pahing, menurutnya dinaungi aura spiritual lakuning banyu, menurut rumus logika matematik Primbon Jawa jumlah lambang bilangannya (16).

Didapatkan dari penambahan neptu hari Rabu bersimbul angka (7),  dan neptu pasaran Pahing yang lambang bilangannya (9). Menurut primbon Jawa, neptu weton ini merupakan pertemuan antara energi supranatural Cakra Mahkota dan Cakra Jantung.

Tak salah lagi jika neptu weton atau hari pasaran berlambang bilangan (16) ini, disebutkan neptu weton yang sakral. “Sejak dalam kandungan neptu weton Rabu Pahing telah dikarunia aura spiritual positif sangat tinggi,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Milenial’ tadi.

Baca Juga: Inilah Jawabnya, Kenapa Weton Selasa Legi Lebih Hoki Menekuni Karir Profesi Bidang Pendidikan?

Aura spiritual pisitif nan sakral ini, disebutkan akan selalu menspirit kesuksesan dan kebahagiaan orang-orang di sekelilingnya. Baik terkait karir profesi, demikian juga pasang surutnya aliran rejeki.

Disebutkan juga karakter atau watak kepribadian kelahiran Rabu Pahing sangat disiplin, senantiasa menepati janji, dan kuat mempertahankan argementasi maupun ucapannya.

Kehidupan maupun penampilan kesehariannya, tidak suka tampil wah atau berlebihan. “Hatinya sangat mulia dan iklas membantu orang yang tertimpa kesulitan atau kesedihan,” terang Ki Buyut Lawu.

Baca Juga: Dibalik Misteri Lakune Geni, Weton Selasa Legi Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Harga Diri

Dijelaskan juga, neptu weton Rabu Pahing juga luwes bergaul dan pandai menarik perhatian orang lain. Itulah sebabnya, dalam kesedihannya pun banyak yang berempati, apalagi disaat suka cita dan bahteranya.

Dalam Primbon Jawa juga disebutkan, kelahiran neptu weton berjumlah (16)  ini mudah melupakan serta meaafkan orang yang menyakiti hatinya, dan tak pernah menyimpan dendam kesumat atas kekilafan orang lain.

Namun demikian, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.

Baca Juga: Bersiaplah Jadi Politisi: Weton Selasa Legi, Inilah Karir Profesi Paling Hoki Teruntuk Kalian

Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika mate matik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keterpurukan nasib dalam kehidupan tidak menimpa kita.

Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) tadi. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x