Kedua Orang Tua Meninggal Akibat Covid-19, Yudha Terima Bantuan dari Sandiaga Uno

28 Juli 2021, 23:42 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno secara simbolis menyerahkan bantuan beasiswa senilai Rp25 juta dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu," Minggu (25/7/2021). /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mengakibatkan banyak anak menjadi yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal, di sejumlah daerah.

Salah satu ceria menyedihkan terjadi di Madiun Jawa Timut. Dimana tiga anak kakak beradik ditinggalkan kedua orang tua, yang meninggal akibat Covid-19. Yakni, Yudha Saputra Wicaksana (24), Wahyu Khrysna Hermansyah (19), dan Wasyaveera Keysyha Saputri (12).

Nah, Sandiaga Salahuddin Uno melalui The Sandi Uno Merchandise yang bekerja sama dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur membantu beasiswa bagi tiga orang kakak beradik ini.

Bantuan beasiswa senilai Rp 25 juta itu disampaikan secara simbolis oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu," Minggu (25/7/2021).

"Atas nama keluarga besar kami dan juga tempat kami bekerja, kami menyampaikan rasa duka. Kami sangat merasakan satu keprihatinan dan kami ingin menyampaikan doa terbaik," ujar Sandiaga.

Ya, pandemi Covid-19 memberi dampak sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Baik secara kesehatan dan ekonomi. Pemerintah pun berusaha secara maksimal melakukan upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Namun, kata Sandi, masyarakat terkadang lupa bahwa ada sisi kemanusiaan yang harus tetap ditunjukan. "Harapan kami beasiswa yang kami sampaikan bisa memberi motivasi dan memberi optimisme," ungkap Sandiaga Uno yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf).

Bersama The Sandi Uno Merchandise, Sandiaga Uno sebelumnya juga meluncurkan program bantuan beasiswa untuk anak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Bantuan beasiswa menyasar anak dari PKL yang berstatus pelajar SMP/MTs dengan besaran Rp 300 ribu per bulan, pelajar SMA/SMK/MA sebesar Rp 400 ribu per bulan, dan mahasiswa Rp 500 ribu per bulan.

Sementara Yudha mewakili kedua adiknya bercerita tentang badai COVID-19 yang menerpa mereka sekeluarga. "Tanggal 4 Juli ibu saya meninggal dan seminggu setelahnya disusul oleh bapak," kata Yudha.

Yudha dan adik-adiknya tidak pernah menyangka begitu cepat ditinggal kedua orang tuanya. Terlebih, mereka tidak bisa menunaikan kewajiban sebagai anak untuk memakamkan orang tua karena mereka juga tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Walaupun saya sudah 24 tahun, tapi kedua adik saya masih muda dan masih sangat membutuhkan kasih sayang orang tua. Tentu sangat sulit, tidak enak, kehilangan orang tua di usia yang masih sangat belia ini," kata Yudha yang saat ini tengah kuliah semester akhir di Universitas Brawijaya (Unibraw), Kediri.

Editor: Langgeng Widodo

Tags

Terkini

Terpopuler