Begini Kronologi Lengkap Penyerangan Karyawan PTT di Papua hingga Evakuasi Korban Selamat

6 Maret 2022, 03:43 WIB
Ilustrasi perang /Pixabay

 

KARANGANYARNEWS - Sebanyak delapan orang tewas dan satu orang selamat dalam penyerangan yang terjadi pada Rabu 2 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIT di Site Repeater B3 (CO 53M 756085 9585257) Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Papua. Begini kesaksian lengkap salah seorang korban yang selamat dan berhasil dievakuasi oleh aparat gabungan TNI-Polri.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, salah seorang korban selamat tersebut diketahui bernama Nelson Sarira yang juga salah satu karyawan dari PT PTT (Palapa Timur Telematika). Pria ini berhasil selamat berkat tim Operasi Damai Cartenz 2022 yang mengevakuasinya pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Sedangkan sembilan orang yang menjadi korban penyerangan tersebut terdiri dari empat orang karyawan PT. PTT, tiga orang karyawan kontraktor dan seorang pemandu lokal. Nelson Sarira dapat selamat dalam insiden itu karena saat itu tidak berada di camp.

Delapan orang karyawan PT PTT yang menjadi korban meninggal adalah BILLY, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril, dan Pak De.

Kronologi Lengkap
Kepada dua personel Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz yang menjemputnya di Kamp Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Nelson bercerita bahwa pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 WIT, kamp karyawan PTT didatangi oleh sekitar 10 orang anggota KKB.

Gerombolan bersenjata yang membawa sejumlah alat tajam seperti parang, kapak, bahkan menenteng beberapa pucuk senjata api itu langsung masuk ke kamp karyawan PTT untuk melakukan pembantaian terhadap para karyawan yang masih tertidur lelap.

"Para pelaku langsung masuk ke kamp dan melakukan pembantaian. Saat kejadian itu korban sempat kabur sehingga bisa selamat," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2022 Komisaris Besar Polisi Muhammad Firman saat menggelar jumpa pers di Mapolres Mimika, Sabtu.

Dari tempat persembunyiannya itu, Nelson juga sempat mendengar bunyi tembakan senjata api di kamp PTT.

Nelson baru berani kembali ke kamp setelah memastikan situasi sudah benar-benar aman.

"Setelah tidak lagi mendengar suara dari para pelaku, korban baru kembali ke kamp dan melihat semua teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal," jelas Kombes Firman sebagaimana dilansir KaranganyarNews dari AntaraNews.

Keberadaan Nelson Sarira diketahui dari CCTV milik PTT yang menyampaikan bahwa seluruh rekan-rekannya yang sedang memperbaiki fasilitas Based Transciever System (BTS) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak telah meninggal dunia akibat pembantaian oleh KKB, dan hanya dirinya yang selamat dari kejadian itu.

Melihat fakta tersebut, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri selaku Penanggung Jawab Kegiatan Operasi Damai Cartenz memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah penyelamatan terhadap korban yang masih hidup.

Karyawan PTT yang selamat dari pembantaian oleh KKB, Nelson Sarira berhasil dievakuasi oleh Tim Operasi Damai Cartenz ke Timika, Sabtu (5/3/2022). Dalam proses evakuasi tersebut Personil Ops Damai Cartes berhasil mengevakuasi Nelson, meskipun harus menerjang kondisi geografis yang sulit dan cuaca ekstrem yang dapat berubah-ubah setiap saat.

"Kurang dari 2 jam, korban selamat atas nama Nelson Sarira berhasil dievakuasi oleh personel gabungan OPS Damai Cartenz," terang Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Jakarta, Sabtu 5 Maret 2022.

Berbekal dari informasi dan data yang dimiliki tim evakuasi langsung menuju sasaran keberadaan dari korban yang selamat. Sinergitas personel TNI-Polri diterjukan dan berhasil untuk melakukan evakuasi korban dengan menggunakan helikopter Komala Indonesia AS 350 B3E/PK-KIE.

Hingga saat ini korban selamat masih dalam proses pemulihan guna dimintai keterangan terkait dengan keberadaan rekan rekan dari karyawan PTT lainya guna dilakukan evakuasi lanjutan.

"Korban selamat telah berhasil dievakuasi, selanjutnya diarahkan ke Mapolres Mimika guna mendapat perawatan medis lebih lanjut," tutur Kombes Gatot sebagaimana dilansir dari laman resmi kepolisian.

Setelah mendapatkan penyelamatan dari TNI-Polri, korban yang berhasil diselamatkan itupun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim Damai Cartenz yang telah mengevakuasinya.

Sosok Terry Aibon
Sebelumnya Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani sempat mengungkapkan bahwa pelaku penyerangan tersebut dipimpin oleh Terry Aibon. Hasil penyelidikan sementara menyebutkan, Terry Aibon merupakan anak buah Nau Waker.

"Namun untuk lebih memastikan anggota masih melakukan pendalaman," kata Kombes Faizal Rahmadani. ***

Editor: Abednago Afriadi

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler