Mahasiswa Fakultas Hukum Unisri Dampingi Pelaku Usaha Mete Di Wonogiri

- 10 Juli 2021, 08:26 WIB
Pendampingan tim PKM-PM Fakultas Hukum Unisri Surakarta pada pelaku usaha mete di Desa Ngadirojo Lor Kabupaten Wonogiri.
Pendampingan tim PKM-PM Fakultas Hukum Unisri Surakarta pada pelaku usaha mete di Desa Ngadirojo Lor Kabupaten Wonogiri. /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Mete adalah produk unggulan Kabupaten Wonogiri, selain tapioka, jam, dan janggelan (cincau).

Di berbagai wilayah kecamatan, banyak orang yang yang menekuni usaha mete, dari skala kecil hingga besar, dari yang musiman hingga profesional, dari UMKM hingga industri.

Nah, tim Program Kreatifitas Mahasiswa - Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi (PKM-PM Fakultas Hukum Unisri) Surakarta mencoba masuk ke kabupaten tersebut untuk memberi pendampingan.

Tim PKM-PM Fakultas Hukum yang beranggotakan Hanindito Bintang Restuaji, Anggraeni Veronica Safitri, Bertina Josie Marthasari, Misael Amet Angwarmase dan Rahadian Ronako Elroy itu melakukan pengabdian masyarakat bertema Agroindustri Mete yang Modern di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

"Pentingnya sinergitas antara pemerintah daerah dengan industri kecil mete di Wonogiri dalam pengembangkan UMKM. Sebab, strategi pengembangan berpengaruh dalam menjaga kelangsungan hidup dan mengatasi kendala pada usaha industri mete yang ada," kata Hanindito.

Pendampinga dilakukan selama tiga bulan sejak April 2021 lalu oleh para mahasiswa untuk memajukan usaha mete yang didampingi di Desa Ngadirojo Lor. Salah satunya usaha mete milik Ny Karmi yang diberi label SAMAWA dan dirintis sejak 1994.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi mengenai pentingnya perizinan usaha bagi para pelaku UMKM, pentingnya legalitas izin usaha yang meliputi Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikasi Halal, dan Strategi Manajemen Pemasaran. Dengan adanya edukasi terkait legalitas usaha diharapkan kepercayaan masyarakat akan produk mete itu meningkat.

Tidak sekedar mengedukasi tentang legalitas usaha, para mahasiswa juga memberi pelatihan terkait varian rasa, membuatkan design logo pada plastik kemasan dan jinjing, membuatkan marketplace online melalui Shopee dan instagram. Mereka juga memberi alat mesin press, alat penanggalan kadaluarsa, dan buku materi strategi manajemen berusaha dan pemasaran.

"Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produ, serta kemasan yang bagus, dan strategi pemasaran yang baik, diharapkan bisa memaksimalkan potensi mete di Wonogiri," pungkas Hanindito.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah