Kemendikbud-ristek Sebar 22 Ribu Mahasiswa Untuk Mengajar Hingga Pelosok

- 31 Juli 2021, 17:26 WIB
(foto) Ilustrasi mengajar di daerah 3T.
(foto) Ilustrasi mengajar di daerah 3T. /pixabay.com/Aditiotantra

KARANGANYARNEWS, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) memiliki Program Kampus Mengajar untuk membantu anak-anak sekolah di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) yang selama masa pandemi Covid-19 memiliki kesulitan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dalam Program Kampus Mengajar angkatan II ini, Kemendikbud-Ristek akan menyebar 22.000 mahasiswa ke 3.593 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di 491 kabupaten/kota di Indonesia.

"Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membantu anak-anak di dalam sekolah yang akan menjadi tempat mengajar nanti," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).

Nadiem berpesan agar selama melaksanalan tugas, mahasiswa berani untuk mencoba hal baru dalam kegiatan baik di dalam maupun di luar sekolah.

Ia mendukung para mahasiswa untuk sungguh-sungguh dalam mengikuti pembekalan yang dilaksanakan secara intensif selama 8 hari agar bisa optimal dalam memberikan panduan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam numerasi, literasi dan pembangunan karakter.

Sekertaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani mengatakan peserta Program Kampus Mengajar angkatan II merupakan mahasiswa platinum.

"Platinum itu adalah logam paling mahal di dunia, jadi adik-adik adalah generasi paling muda dengan kualitas terbaik di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Mas Menteri sudah memberikan kepercayaan, jangan lupa untuk memberikan dedikasi dan integrasi untuk Kampus Mengajar," ucapnya.

Menurutnya kehadiran para mahasiswa di tempat mengajar nanti menjadi tolok ukur apakah memberikan dampak yang baik disana.


Mahasiswa juga diharapkan untuk dapat cepat beradaptasi di lingkungan masyarakat, baik bahasa, serta kondisi ekonomi yang berbeda di lokasi penempatan.

Sebab tantangan ketidaknyamanan untuk beradaptasi dengan tempat yang baru dapat menempa para mahasiswa dan merupakan bagian untuk belajar, bertumbuh dan berevolusi menjadi dewasa muda.

Editor: Zening Demaringtyas

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah