Menjaga Inflasi Dalam Situasi Pandemi

- 25 Agustus 2021, 15:48 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo dan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memberi penjelasan pada wartawan usai mengikuti Rakornas TPID secara virtual di balai kota, Rabu (26/8/2021).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo dan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memberi penjelasan pada wartawan usai mengikuti Rakornas TPID secara virtual di balai kota, Rabu (26/8/2021). /Utari/Bank Indonesia

KARANGANYARNEWS-Untuk menjaga inflasi dalam situasi pandemi seperti ini, peran UMKM harus terus dijaga, terutama UMKM pangan. Sebab, pangan adalah salah satu sumber inflasi.

"Itu tadi pesan bapak presiden," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo, usai mengikuti Rakornas TPID secara virtual bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka di balai kota, Rabu (26/8/2021).

Dikatakan, dalam situasi pandemi covid-19 seperti ini, dimana ada pembatasan sosial sehingga terkendala tempat dan waktu, masyarakat kesulitan untuk mencari pangan, mencari kuliner. Apalagi ditambah penurunan daya beli masyarakat.

"Karena itu tugas TPID adalah menjaga ketersediaan pangan sebagai bagian dari menjaga inflasi," kata wakil ketua tim pengendali inflasi daerah tersebut.

Dalam situasi pandemi, menurut dia, digitalisasi UMKM adalah salah satu cara untuk menjaga peran UMKM dalam perekonomian masyarakat, termasuk UMKN pangan atau kuliner.

Sebab, di situ pedagang dimudahkan untuk berjualan dan seseorang dimudahkan untuk mendapatkan barang yang diingikan. "Kita juga mendorong pelaku UMKM tidak hanya bermain di pasar lokal, tapi juga bisa ekspor," kata Joko.

Hal senada dikatakan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. Dalam situasi seperti ini, kata Gibran, mau tak mau pelaku usaha termasuk UMKM harus go digital. "Pemerintah Kota terus memfasilitasi UMKM untuk bisa berjualan secara online," kata wali kota.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x