Network
KARANGANYARNEWS – Mira, 37 tahun peracik sekaligus penjual jamu tradisional dari Kecamatan dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengaku sedikit ‘grogi’ tampil di depan para juri lomba meracik jamu tradisional.
Di Kabupaten Boyolali, event unik dan langka ini memang baru pertama kalinya. Tak heran, bukan hanya Mira peserta lomba yang lain, karena baru pertama kalinya pun merasakan hal sama.
Terlebih, dalam ajang unjuk kebolehan yang baru pertama kalinya mereka ikuti ini, seluruh peserta haru melaksanakan seluruh rangkaian meracik dan menyajikan jamu tradisional dihadapan juri dan penonton.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 di Klaten Yes Oke, 427 Isolasi Terpusat Sudah Tak Dihuni
Mulai dari memilih bahan baku, memilih peralatan yang digunakan, meracik sekian jenis bahan baku, membuat hingga menyajikannya,” ungkap Mira yang juga diiyakan Tuti Widiyati dan Siti Rahayu, peserta lomba yang lain.
Terlepas nantinya memenangkan lomba yang berhadiah total Rp 12 juta ini atau tidak, mereka mengaku merasa bahagia sekaligus bangga, ditunjuk mewakili kecamatannya masing-masing mengikuti lomba meracik jamu tradisional ini.
Salah satu peserta lomba, Mira berharap lomba tersebut dapat terus berlanjut. Lomba meracik jamu tradisional, menurutnya dapat menjadi salah satu solusi meningkatkan perokonomian masyarakat, terutama para pengrajin dan penjual jamu.
Baca Juga: Sayembara Terbuka Berhadiah 5 Juta, Teruntuk Penemu Istri Belahan Jiwa
“Selama ini pengrajin jamu sedikit tersisihkan di masyarakat. Senang sekali mengikuti lomba ini, selain lebih menspirit semangat para pengrajin juga lebih memperkenalkan lagi jamu tradisional kepada masyarakat, “ kata dia.
