Baca Juga: 5 Kuliner Khas Tawangmangu yang Bikin Nagih, Rasanya Enak dan Enak Banget!
Sementara rekaman kegempaan menunjukkan jenis gempa terekam selama periode 1 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022, yakni Gempa Embusan, Low Frequency, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, Tektonik Jauh dan Tremor Menerus. Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 2 mm (dominan 0.5 mm) mulai terekam pada 4 hingga 6 Januari 2022.
Pengamatan visual menunjukkan adanya kenaikan aktivitas embusan gas dari kawah/puncak, seiring kemunculan getaran Tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida (gas, cairan, batuan padat) ke kedalaman lebih dangkal.
Penghitungan energi gempa Gunung Dempo dari 1 hingga 6 Januari 2022 menunjukkan adanya peningkatan pada gempa frekuensi rendah sejak 3 Januari 2022, berasosiasi dengan adanya input fluida yang bersifat mendadak dan terespons langsung ke permukaan.
Baca Juga: 5 Sate Kambing Paling Top Markotop di Sekitar Baturetno
Mengenai potensi bahaya yang ada, Andiani mengatakan, potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik, menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta embusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak.
"Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai satu kilometer dari kawah, serta aliran lumpur ke arah dua kilometer sektor Utara searah bukaan kawah," jelasnya.
Selanjutnya, Andiani juga menginformasikan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi mengenai aktivitas Gunung Dempo terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_). ***