Network
KARANGANYARNEWS-Civitas akademika Universitas Slamet Riyadi harus paham Permen Nomer 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Hal itu dikatakan wakil rektor bidang akademik Unisri Surakarta Dr Rispantyo ketika membuka workshop tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
"Ini sangat penting sebagai langkah antisipasi atau pencegahan tindakan kekerasan seksual di kampus," kata Dr Rispantyo, Rabu (27/1) 2022).
Hal senada dikatakan ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Slamet Riyadi Surakarta, Sularno, ketika memberi sambutan dalam workshop.
Pihaknya mengapresiasi penerapan Permen No. 30/2021, khususnya di kampus Unisri. "Workshop ini sangat diperlukan bagi para dosen mata kuliah umun atau MKU," kata Sularno.
Workshop tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi diikuti 53 peserta, terdiri dari civitas akademika dan dosen MKU.
"Tujuan workshop agar dosen mampu mengimplementasikan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan Perguruan Tinggi pada pembelajaran Mata Kuliah Umum," kata Ketua panitia workshop Dr Oktiana Handini.
Selain pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, workshop juga mengupas soal anti korupsi melalui inklusi kesadaran pajak.
Setelah mengikuti workshop, pihaknya berharap para dosen punya kesamaan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) tentang implementasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dan anti korupsi di perguruan tinggi yang tertuang pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
