Fenomena Hari Tanpa Bayangan 21 Februari-5 April, Ini Penjelasannya!

- 21 Februari 2022, 20:35 WIB
Kulminasi atau transit atau istiwa adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Hari kulminasi utama dikenal pula sebagai hari tanpa bayangan. (Foto ilustrasi: Pixabay/nandhukumar)
Kulminasi atau transit atau istiwa adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Hari kulminasi utama dikenal pula sebagai hari tanpa bayangan. (Foto ilustrasi: Pixabay/nandhukumar) /

KARANGANYARNEWS - Kulminasi atau transit atau istiwa adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam laman resminya bmkg.go.id, menjelaskan pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" sekira 30 detik sesudah dan sebelum waktu puncak di masing-masing wilayah karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Karena itu, hari kulminasi utama dikenal pula sebagai hari tanpa bayangan.

Baca Juga: Hasil Man Utd vs Leeds: Menang Telak, Ronaldo Tabuh Genderang Perang Liga Champions

Mengapa Terjadi?

Karena bidang ekuator Bumi/bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2022 pukul 22.33 WIB dan

23 September 2022 pukul 08.04 WIB.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: bmkg.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x