KARANGANYARNEWS – Gunung Merapi terus bergejolak, paska rentetan guguran awan panas Rabu hingga Kamis dini hari, terjadi lagi belasan kali guguran awan panas.
Hingga Kamis 10 Maret 2022 malam, BPPTKG mencatat terjadi lagi 16 kali guguran awan panas. Warga beberapa wilayah lereng Gunung Merapi, terdampak hujan abu.
“Belasan kali awan panas guguran Gunung Merapi, berjarak luncur kurang lebih 5 kilometer ke arah tenggara. Alur Kali Gendol," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangan persnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Kian Sering Erupsi, Warga dan BPBD Intensifkan Siaga Malam
Muntahan awan panas menyebabkan hujan abu vulkanik ke sisi barat laut Gunung Merapi, radiusnya hingga 13 KM. Menurut dia, aktivitas erupsi Gunung Merapi saat ini masih tinggi, guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali/ hari.
"Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi, ditunjukkan data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi lebih 5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari," ungkapnya.
Ditambahkan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, pihaknya menyimpulkan jika potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini, berupa guguran lava dan awan panas.
Baca Juga: Status Merapi Hari Ini Tetap Siaga, Berikut Area yang Masuk Potensi Bahaya
Pada sektor selatan-barat daya, menurutnya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 KM, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 KM. Sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 KM dan Sungai Gendol 5 KM.