KARANGANYARNEWS - Ancaman bencana Gunung Merapi tahun 2022 kian mengkawatirkan, BPPTKG mencatat sehari pernah terjadi 500 kali bencana.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida juga menjelaskan, selama tahun 2021 Gunung Merapi menyemburkan awan panas 424 kali.
Ratusan kali semburan awan panas Gunung Merapi tadi, terhitung sejak 01 Januari hingga 30 Desember 2021. Arah semburannya lebih dominan ke barat daya dan sebagian lainnya ke arah tenggara,” terang Hanik Humaida.
Baca Juga: In Memorial H. Tarsa, Pejabat Teras Ajur Ajer dan Nyemedulur
Menurut dia, dalam minggu terakir jumlah guguran juga makin meningkat. Menurut Kepala BPPTKG, rata-rata setiap harinya mencapai 158 kali guguran, lebih dominan ke arah Bebeng dengan jarak luncur mencapai 2 kilometer.
Gunung Merapi memasuki fase erupsi efusif sejak 04 Januari 2021 lalu, sejak saat itu data kegempaan internal atau vulkanik dangkal dan fase banyak menurun drastis.
“Namun demikian, gempa gugurannya meningkat. Mencerminkan adanya ekstrusi magma di Gunung Merapi,” kata Hanik Humaida melalui video zoom kepada awak media, Jumat 31 Desember 2021.
Baca Juga: Keberuntungan Tahun 2022, Neptu Weton Paling Melimpah Ruah Rejekinya
Dijelaskan juga, kegempaan internal mulai meningkat sejak bulan April 2021. Puncaknya, terjadi 06 Agustus 2021 dalam satu hari mencapai 500 kali gempa. Dideteksi dari hiposenternya, bersumber dari kegempaan dangkal kurang dari 1 kilometer.