Tari Boran, Apresiasi yang Tak Ternilai, Inilah 10 Faktanya

- 19 April 2022, 01:33 WIB
Penampilan Tari Boran dalam sebuah acara
Penampilan Tari Boran dalam sebuah acara /Instagram @ikamala_yogyakarta/

KARANGANYARNEWS - Banyaknya penjual sego boranan yang menjadi milik khas Kabupaten Lamongan, mendapatkan apresiasi seni, terutama seni tari.

Ya, untuk menghargai para penjual sego boranan, yang sudah nguri-uri makanan tradisional Lamongan, lahirlah Tari Boran, yang diciptakan tahun 2006.

Inilah 10 fakta Tari Boran yang dilansir dari Instagram @lamongan.update, @yakyuk_la serta @diasporamuda.lamongan.

Baca Juga: Diburu Para Perantau, Inilah 10 Keistimewaan Sego Boranan

  1. Sarat Nilai Kehidupan

Tarian yang tak jauh-jauh dari kehidupan penjual sego boranan, saat menjajakan dagangan ini mengandung banyak makna kehidupan.

  1. Nilai Religi

Kandungan nilai religi dapat dilihat pada syair lagu pengiring, yang dianggap doa untuk penjual sego boranan, yang dilakukan pada malam hari, tentunya dengan harapan agar dijauhkan dari segala yang sepi dan segala yang buruk.

  1. Nilai Kemanusiaan

Ada perjuangan kuat, yang dilakukan para penjual dalam mencari nafkah, serta toleransi dan gotong royong.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Mendedah Revolusi Mental Ala Serat Kalatida

  1. Nilai Kerukunan

Selalu ada persaingan dalam usaha, namun disini penjual tetap menjunjung tinggi kerukunan, meski berhadapan dengan penjual sejenis secara berdampingan.

  1. Nilai Keindahan

Gerakan yang indah tercermin disini, dengan mengusung perpaduan gerak dari tari ngremo, kepang dor serta tari jawatimuran, namun tetap mempertahankan gerakan tari yang tegas yang tidak meninggalkan sisi feminin.

  1. Dipamerkan Perdana

Tari ini dipentaskan perdana di Festival Karya Tari Jawa Timur di Taman Krida Budaya Malang pada 28 Juli 2006.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Eling Pepeling Filosofi Caping

  1. Sering Dipentaskan

Sebagai tari daerah, Tari Boran sering dipentaskan ke beberapa pertunjukan, seperti tampil di Jatim Fest 2016, Balai Pemuda Surabaya tahun 2018 serta mengisi acara TVRI tahun 2019.

  1. Berkali-kali Juara Lomba

Saat baru 1 tahun diciptakan, Tari Boran sudah mengukir prestasi, membawa piala bergilir Ibu Tien Soeharto, yang ketiga kali, pada Parade Tari Nusantara 2007 di TMII. Tak hanya ini prestasinya, karena tahun 2020 juga menyabet juara harapan 2 pada Dance Competition Hero's Day di Surabaya.

  1. Dikenalkan di Jepang

Bangga campur haru, karena tari ciptaan Tri Kristiani dan Ninin Desinta, koreografer tari di Lamongan ini, pernah dibawakan di acara Malam Cinta Indonesia 2018 di Tsukuba University Jepang.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Secangkir Kopi

  1. Selalu Dilestarikan

Sudah menjadi Rohnya Lamongan, begitu Tari Boran ini disebut, karena tari ini selalu diujikan pada tes talent di ajang Yak Yuk Cilik Lamongan, sebuah ajang duta wisata termasuk diajarkan di beberapa sanggar tari di Lamongan. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah