Mengintip Prosesi Pengambilan Api Dharma Waisak di Mrapen

- 14 Mei 2022, 23:56 WIB
Para Bikkhu, perwakilan majelis Buddha, dan masyarakat Buddha hadir untuk mengikuti prosesi pengambilan api Dharma dari api abadi Mrapen. (Foto: Dok. Istimewa/kemenag.go.id)
Para Bikkhu, perwakilan majelis Buddha, dan masyarakat Buddha hadir untuk mengikuti prosesi pengambilan api Dharma dari api abadi Mrapen. (Foto: Dok. Istimewa/kemenag.go.id) /

Prosesi dilanjutkan dengan menyulutkan api ke angklu berbentuk bunga teratai di atas mobil; diarak hingga keluar pelataran objek wisata api abadi Mrapen sebelum dibawa menuju Candi Mendut, Magelang dengan pengawalan mobil polisi.

Baca Juga: Motif Perselingkuhan, Begini Kronologi Lengkap Kasus Pembunuhan Dini Nurdiani

Pengambilan api Dharma di Mrapen merupakan rangkaian perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE Tahun 2022 mengusung tema "Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan".

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kemenag, Supriyadi dalam sambutannya mengatakan kegiatan pengambilan api abadi ini merupakan rangkaian awal dari proses kegiatan perayaan Waisak Nasional 2022.

"Api merupakan simbol penerangan dan semangat mengobarkan perbuatan bajik yang tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha melainkan untuk semua," kata Supriyadi, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengambilan Api Dharma, Ester Setiawati Santoso, mengatakan pengambilan api Dharma ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Waisak Nasional 2566 Buddha Era Tahun 2022 yang sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, api Dharma bersumber dari api alam Mrapen merupakan api abadi, lambang yang memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, menembus ketidaktahuan dalam kehidupan.

Baca Juga: Miris..! Gletser Austria Diprediksi Lenyap Akhir Abad Ini karena Perubahan Iklim

"Terlebih kondisi saat ini sehingga terayoni menuju kesempurnaan dengan bersama-sama kita menyucikan hati dan pikiran tinggalkan rasa kebencian dan egois yang dapat melepas belenggu penderitaan," kata Ester Setiawati Santoso.

"Dengan lambang api ini, kami perwakilan umat Buddhis Indonesia berupaya menjadikan kebersamaan dan kerukunan hidup umat beragama dilandasi cinta kasih dan welas asih yang sifatnya universal yang merupakan rangkaian seluruh aktivitas Buddha Dharma dalam bingkai NKRI dan UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika, " sambungnya.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenag.go,id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x