Energi Terbarukan dari Sampah Tanaman Kiambang Berhasil Diciptakan Mahasiswa UI

- 31 Mei 2022, 10:14 WIB
Tanaman air Pistia Stratiotes berhasil dikembangkan menjadi sumber energi terbarukan oleh para mahasiswa UI
Tanaman air Pistia Stratiotes berhasil dikembangkan menjadi sumber energi terbarukan oleh para mahasiswa UI /Pixabay/

KARANGANYARNEWS - Sebuah inovasi dengan memanfaatkan sampah organik dari tanaman air kiambang (Pistia stratiotes) berhasil diciptakan oleh tim mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) angkatan 2018.

Mahasiswa UI terdiri atas Ermita Rizki Umaya, Balqis Jihaan Nabila Budi, Margaretta Elsa Damayanti, Nalia Atalla Ramadhieni, dan Syahira Andini.

"Penelitian yang kami lakukan ini berupa review studi-studi terdahulu dan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang cukup untuk aplikasi Pistia stratiotes dalam produksi biogas di skala besar," kata pembimbing mahasiswa UI Saifudin dalam keterangannya, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: CEPOV Itera-1 Resmi Diluncurkan, Mobil Desa Ramah Lingkungan Ciptaan Institut Teknologi Sumatera

Dosen dengan kepakaran botani tersebut menjelaskan, pembentukan biogas dengan P. stratiotes sebagai bahan dasar diawali dengan pre-treatment untuk menghilangkan pengotor.

Di bawah bimbingan Saifudin tersebut tim menuangkan ide gagasan berjudul Utilization of Pistia stratiotes L. Biogas As Renewable Energy Source ke dalam sebuah paper ilmiah yang turut disajikan dalam bentuk poster dan video dengan konten visual yang menarik dan mudah dipahami publik.

Saifudin mengatakan bahwa pendekatan alternatif berupa energi terbarukan dapat menjadi solusi, salah satunya dengan menggunakan biogas dari biomassa tanaman, seperti Pistia stratiotes.

Kandungan hemiselulosa P. stratiotes berperan sebagai substrat dalam proses fermentasi, sehingga menghasilkan gas metana (CH4), yang diketahui merupakan komponen utama biogas.

Baca Juga: Terpilih Jadi Mahasiswa Berprestasi Unisri, Marcia Karina Dikirim ke Tingkat Provinsi

Sejak 1980 hingga sekarang, menurutnya, penelitian terkait produksi biogas menggunakan P. stratiotes telah mengalami berbagai perkembangan terkait potensi serta metode produksinya, tetapi memiliki kesenjangan informasi (information gap) terkait metode manakah yang terbaik, serta pengaplikasiannya di lanskap masyarakat.

Selanjutnya, dilakukan proses anaerobic digestion yang merupakan serangkaian proses fermentasi. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi metode, yakni batch, continuous, photofermentation, separate hydrolysis and fermentation (SHF), dan semi-batch.

Proses-proses tersebut akan menghasilkan produk utama biogas, yakni gas metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan produk sampingan lainnya.

Baca Juga: Gawat..!! Yogyakarta Terancam Darurat Sampah di Tengah Membludaknya Wisatawan

"Di antara kelima metode tersebut, tim menyimpulkan bahwa semi-batch lah yang merupakan metode paling baik dalam menghasilkan biogas untuk aplikasi skala besar. Selain aplikatif, kami menilai metode semi-batch dapat memenuhi nilai keekonomian sehingga tidak membebankan masyarakat jika nanti gas yang diproduksi sudah siap didistribusikan," ujarnya.

Tim mahasiswa FMIPA UI kemudian membawa gagasan cemerlang ini dalam ajang internasional “Paper Competition MARS9” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.

Inovasi tersebut mengantar tim ini melangkah ke babak final dengan keputusan pemenang yang telah ditentukan pada 20 Mei 2022 lalu.

Dalam final diumumkan bahwa gagasan Tim FMIPA UI meraih penghargaan sebagai Best Poster.***

Editor: Klasik Herlambang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x