KARANGANYARNEWS - Hasil penanganan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang mantan Pendeta Muda Christian Rudolf Tobing
menemukan fakta-fakta baru, diantaranya adalah pertemanan hingga jumlah calon korban yang akan dibunuh.
Rudolf Tobing ternyata tidak hanya merencanakan membunuh Ade Yunia Rizabani alias Icha (36), tetapi juga kedua teman lainnya. Ada seorang pria berinisial H dan perempuan berinisial S.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ketiga orang ini bukan tak lain adalah temannya sesama satu komunitas.
Baca Juga: Detik detik Rudolf Tobing Cari Apartemen untuk Tempat Membunuh
Bahkan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf dan H berteman sejak masih SMP, kemudian bertemu di satu komunitas gereja.
Dendam Kesumat
Melalui keterangannya Panji mengatakan, setelah bertemu dalam satu komunitas gereja keduanya kemudian menjadi rekan bisnis membangun usaha penjualan alat komunikasi.
Sayangnya, ada perbedaan pendapat yang menyebabkan keduanya berselisih. Begitulah, awal dendam Rudolf terhadap H mulai tumbuh dan cukup lama tersimpan dan membekas.
Dendam itu kemudian memuncak begitu mengetahui kedua temannya, Icha dan S bertemu dengan H di sebuah acara melalui sebuah postingan foto pada Agustus 2021 lalu di media sosial milik S. Di situlah Rudolf merasa dikhianati oleh S dan Icha.
Baca Juga: Ini Tampang Rudolf Tobing dari Tersenyum Puas di Lift usai Membunuh Icha hingga saat Ditahan Polisi
Rasa dendam Rudolf semakin memuncak pada Maret 2022 saat menyaksikan foto di media sosial yang memperlihatkan bahwa ketiga temannya itu masih menghabiskan waktu bersama, baik saat merayakan Natal ataupun kegiatan-kegiatan lain secara bersama.
Dari itulah, Rudolf semakin memantapkan diri untuk menghabisi nyawa ketiga temannya tersebut.
Target utama pembunuhan itu awalnya adalah H. Tapi karena susah dihubungi, ia akhirnya membunuh Icha.
Namun, belum sempat menghabisi kedua target lainnya, Rudolf keburu ditangkap polisi.
"Kalau saja dia tidak tertangkap di kasus ini, dia bisa saja membunuh dua target lainnya," tambah Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. ***