Kasus Pembunuhan Teman Karip, Fakta Selingkuh Bukan Selingan Membuat Keluarga Utuh

- 25 Oktober 2021, 15:36 WIB
Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan teman karip berlatar tuduhan selingkuh di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten
Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan teman karip berlatar tuduhan selingkuh di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten /sps-kustawa esye/

KARANGANYARNEWS - Benarkah Selingkuh itu akronim Selingan Indah yang Membuat Keluarga tetap Utuh? Berikut sejumlah fakta pembunuhan teman karip di Klaten, berlatar kecurigaan selingkuh.

Gegara dituduh berselingkuh Soleman, 65 tahun,  warga Bangunrejo Kidul RT 007/RW 004, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, tega membunuh Trimo Lewung, 65 tahun, teman karibnya warga Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko.  

Kasus pembunuhan yang masih trending media dan hingga Senin, 25 Oktober 2021 tersangkanya di tahan di Polres Klaten ini, bermula dari kegemaran dua sahabat karip, Soleman dan Trimo Lewung  tadi menenggak minuman keras.

Baca Juga: Diklatsar Menwa UNS Merenggut Nyawa, Polisi Temukan Beberapa Luka

Jumat malam lalu, Trimo Lewung bermain ke rumah Soleman di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.  Laki-laki yang akrap disapa Lewung ini, datang sendirian mengendarai sepeda motor.

Sebagaimana pertemuan sebelumnya, di tempat kejadian perkara (TKP) kedua sahabat karip ini sama-sama menenggak ciu, minuman keras (miras) tradisional. Diduga karena terpengaruh miras, tiba-tiba keduanya terlibat cekcok.

Dalam keseruan adu mulutnya, Lewung menuduh Soleman berselingkuh dengan istrinya. Tidak terima dengan tuduhan tadi, Soleman menantang sahabat karipnya berkelahi. Perkelahian dua pria peminum ciu ini, berakir tewasnya Lewung ditangan Soleman.

Baca Juga: Pengakuan Korban Pinjol, Gegara Telat Bayar Editan Foto Asusila Disebarkan

“Sajam untuk menghabisi nyawa teman karipnya sebilah pedang,” kata Suwaro Ketua Rw 004 Desa Granting, Kecamatan Jogonalan. Dijelaskan juga, setelah membunuh temannya, Soleman mendatangi rumah dia meminta tolong diantar melapor ke Mapolsek Jogonalan.

Beberapa Bangunrejo Kidul RT 007/RW 004, Desa Granting menyebutkan, Soleman memang dikenal sebagai jagoan kampung yang berwatak temperamental, dan sering mabuk-mabukan di rumahnya.

Di kampungnya, bahkan tak ada satu pun tokoh masyarakat yang berani mengingatka, agar Soleman tidak lagi menggelar pesta minuman keras (miras) di rumahnya. Warga  Bangunrejo Kidul,  sudah tak peduli dengan segala aktivitas yang dilakukan Soleman.

Baca Juga: Kasus Pinjol Ilegal Wonogiri Masih Berbuntut, Polisi Sita Rp 20 Miliar

“Dikarenakan sering diperlakukan kasar, baik istri maupun dan anak-anaknya sejak tiga tahun terakir memilih tinggal di Bandung,” kata beberapa tetangga Soleman yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Dikatakan juga beberapa hari sebelum kasus pembunuhan ini, Soleman yang kesehariannya berprofesi pengrajin  bata merah terlibat perkelahian dengan warga  Prambanan,  dia juga pernah menusuk lawannya dengan senjata tajam.

“Saat berada di teras rumah pak Ketua Rw (Suwarto), untuk meminta tolong menyerahkan di ke Mapolsek Soleman terlihat sangat tenang. Tidak gugup sama sekali. Bahkan, dengan santainya dia klepas-klepus merokok,” kata mereka. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah