Ajak Orangtua Peduli Pengasuhan Anak di Era Media Sosial, Inilah Jurus Dewa Ala Puspaga Kesengsem

1 Juni 2023, 19:35 WIB
Puspaga Kesengsem mengundang orangtua di Sleman belajar pengasuhan anak di era digital /Arief Winarko/ KaranganyarNews/

KARANGANYARNEWS – Pengasuhan di era digital saat ini, menjadi kebutuhan bagi orangtua. Model pengasuhan menjadi kebutuhan terutama untuk melihatkan dunia pada era baru, sebagaimana sering dikenal dengan sebutan era digital.

 

Perubahan zaman ke arah digital, digunakan untuk menggambarkan pola asuh anak ke arah perubahan era daring. Era baru ini, memiliki tantangan tersendiri terutama bagi orangtua yang ada di Kabupaten Sleman. 

Merespon situasi diatas,  PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) Kesengsem Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman mengadakan diskusi “Mengenal Pengasuhan Antar Generasi”, Rabu 31 Mei 2023.

 Baca Juga: Rasanya Top Markotop, Ini 5 Kuliner Legendaris di Jogja Paling Laris Manis, Gurihnya Nagih

Acara ini berlangsung di ruang pertemuan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, dilaksanakan secara offline dan daring diikuti orangtua yang memiliki anak usia 13-17 tahun.

Dra Sri Budiyatiningsih M. Si, Sekretaris Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman menyampaikan, tantangan pola asuh di era digital menjadi bagian terpenting bagi orangtua untuk belajar pengasuhan saat ini, dimaksud agar terjalin interaksi edukatif dan efektik.

Etika Bermedsos

 

Pola asuh orangtua dalam lingkungan keluarga, sangat menentukan nila-nilai yang didapatkan oleh anak. Sehingga kelekatan dan kedekatan dengan pengasuhan di era digital, menjadi pembahasan yang sangat dibutuhkan bagi setiap orangtua, agar tidak gaptek dan memahami aktfitas anak melalui media sosialnya.

 Baca Juga: 5 Air Terjun di Gunungkidul, Wisata Air Memukau di Ujung Selatan Jogja

Dua narasumber yang dihadirkan dalam diskusi ini, Arief Wien penggiat perlindungan anak dari Perkumpulan Anak Bumi Indonesia. Satunya lagi Agus Ruyanto, Ketua LSPPA DIY.

Dalam pemaparanya, disampaikan peran orangtua sangat penting dalam mengawasi perilaku anak yang berusia remaja. Penggunaan perangkat digital yang dapat diakses tanpa batas, memang hal yang baik.

Namun demikian, dipaparkan nara sumber tadi juga terdapat ancaman yang bisa saja menjadi dampak buruk pada perilaku anak. “Saat ini anak menggunakan gadget sudah menjadi hal lumrah. Namun pola asuh orangtua menjadi ekstra mengawasi anaknya,” terang Agus Ruyanto.

 Baca Juga: Nasib Keberuntungan dan Pasang Surutnya Rejeki Kelahiran Weton Jumat Wage, Menurut Primbon Jawa

Pola komunikasi perlu dibangun dengan kelekatan, agar anak-anak remaja tetap terpantau. Salah satunya, menjadi teman di media sosial. Saling berinteraksi, baik berkomentar maupun membuat konten bersama, merupakan pola komunikasi agar orangtua memahami relasi anak di media sosial.

Peserta yang hadir secara langsung dan daring, sangat merespon kegiatan yang dilakukan Puspaga Kesengsem. Ini pemahaman baru, agar para orangtua juga bisa merespon dan update terkait teknologi.

"Orangtua bisa menyesuaikan diri dengan memahami situasi anak di era digital saat ini,” kata Riri, salah satu peserta diskusi “Mengenal Pengasuhan Antar Generasi” dari Godean.

 Baca Juga: Kelahiran Weton Jumat Wage: Waspadai, Jerat Fitnah Dibalik Kemuliaan Misteri Khodam Nyi Roro Kidul

Orangtua bermain media sosial itu keren, jika saling belajar bersama. Hal ini menjadikan orangtua tidak gaptek dan memahami logaritma media sosial, untuk memahami bermain media sosial juga ada jejak digital. Dengan pemahaman tersebut, orangtua juga dapat belajar etika bermedia sosial. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler