KARANGANYARNEWS - Cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi masih berpotensi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng). Seperti hujan lebat, angin kencang hingga petir.
Demikian dijelaskan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui informasi prakiraan cuacanya.
"Berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, potensi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain aktivitas monsun Asia," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa, 20 Februari 2024.
Baca Juga: 30 Kota yang Berpotensi Cuaca Ekstrem dari 29 Januari hingga 31 Januari 2024
Aktivitas monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng.
Selain itu, lanjut Teguh, potensi cuaca ekstrem tersebut juga dipengaruhi oleh daerah konvergensi dan belokan angin yang terpantau di sekitar Jateng serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal teramati di Jawa Tengah.
"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah pada 20-21 Februari," ujar Teguh melalui keterangannya.
Daftar Wilayah Cuaca Ekstrem
Baca Juga: Waspadai Penyakit Bawaan Musim Ekstrem: Resep Herbal Batuk, Pilek dan Meriang
Dia mengatakan sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa (20/2) meliputi Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, dan sekitarnya.