Network
KARANGANYARNEWS - Geger Pecinan 1742 memaksa Sinuhun Pakubuwono II untuk pergi meninggalkan Keraton Kartasura dan melarikan diri ke Jawa Timur. Keraton selanjutnya dipimpin oleh Mas Garendi yang bergelar Amangkurat V.
Jebolnya tembok benteng sisi utara menjadi salah satu saksi bisu begitu dahsyatnya perang saat itu. Yang mana hiongga kini bekas jebolnya tembok itu masih dibiarkan seperti apa adanya.
Setelah melarikan diri, Pakubbuwono II lantas mengumpulkan kekuatan dan menggandeng VOC serta pasukan Cakraningrat dari Madura.
Baca Juga: Bikin Geleng Kepala. Ini Dia Fakta Mencengangkan di Balik Perusakan Benteng Keraton Kartasura
Dengan kekuatan yang sangat besar, mereka berhasil merebut kembali Keraton Kartasura dari Mas Garendi.
Namun keberhasilan lawan menduduki keraton, dipandang sebagi sebuah aib. Karena itulah Pakubuwono II memutuskan untuk memindahkan kerajaan ke wilayah Desa Salad an mendirikan Surakarta Hadiningrat.
Sejak ditinggalkan, kondisi Keraton Kartasura pun semakin terbengkalai. Bahkan akhirnya bekas keraton ini dijadikan sebagi tempat pemakaman kerabat keraton Surakarta.
Berbagai binatang liar kabarnya suka menghuni tempat ini, dan tentunya tidak ada yang berani mengganggu.
Salah satunya adalah ular, yang disebutkan banyak hidup di dalam komplek keraton.
