Network
KARANGANYARNEWS-Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Eko Yunianto mengatakan, masyarakat perlu berhati-hati dalam melakukan investasi di pandemi covid-19.
Pasalnya, menurut Eko, banyak tawaran-tawaran yang menggiurkan atau menawarkan imbal hasil yang besar (di atas suku bunga bank), namun berujung pada penipuan yang menimbulkan kerugian.
Nah, lanjut dia, edukasi keuangan kepada masyarakat terutama pada ibu rumah tangga jadi sangat penting. Sebab, ibu rumah tangga merupakan tonggak dalam financial keluarga. Dimana ibu rumah tangga perlu memiliki kemampuan melakukan komunikasi keuangan kepada anggota keluarga.
"Yakni terlibat langsung secara aktif dalam merencanakan, mengatur, mengelola keuangan keluarga serta bijak dalam berutang dan berinvestasi," kata Eko.
Hal itu dikatakanbketika membuka webinar bertema “Edukasi Keuangan Kepada Kepada Ibu Rumah Tangga”, Kamis (8/7/2021). Hadir sebagai pembicara, pemimpin PNM Solo yang diwakili Manajer Bisnis UlaMM Setiyo Pri Hartaeni, Kepala Perwakilan BEI Jateng II MWira Adibrata, serta Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Solo Susana Diah.
Eko melanjutkan, kondisi masyarakat Indonesia berdasar Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh OJK tahun 2019 menunjukkan masih rendahnya pemahaman dan pemanfaatan produk dan/atau layanan produk jasa keuangan.
Mengacu pada indeks literasi Provinsi Jawa Tengah, kata Eko, hanya 47,38% (secara nasional 38,03%) penduduk Jawa Tengah yang tergolong well literate atau memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
Adapun indeks inklusi atau utilitas produk dan jasa keuangan di Jawa Tengah sebesar 76,19% tapi secara nasional hanya 65,71%,". "Inklusi keuangan menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional," jelasnya.
